Sinetron di Indonesia

Apakah kalian akhir-akhir ini menyadari ada sesuatu dengan sinetron Indonesia? Buat yang jarang nonton sinetron mungkin ga sadar dengan perkembangan sinetron di Indonesia, namun setelah saya coba nonton sinetron selama seminggu berturut-turut, dari situ saya sadar ada yang ga beres dengan sinetron-sinetron yang akhir-akhir ini ditayangkan.

Kita coba sinetron terdahulu yang ditayangkan hari Senin berjudul Impian Cinderella. Tanpa sengaja di hari yang sama saya menonton stasiun tv lain yang sedang menayangkan film Taiwan yang berjudul The Prince Who Turns Into A Frog. Ternyata film tersebut sama persis. Tetapi berhubung rumah produksi yang membuat sinetron Impian Cinderella ternyata memberikan embel-embel “diadaptasi dari film Taiwan The Prince Who Turns Into A Frog,” saya masih bisa mengerti dan maklum. Anggap aja kayak Amerika bikin Ju-On versi barat. Mereka terang-terangan mengatakan ingin membuat Ju-On versi barat yaitu The Grudge. Seperti halnya sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta yang terang-terangan menjiplak film Meteor Garden. Namun sinetron tersebut hanya meniru awalnya saja, kemudian mengimprovisasi akhir cerita sehingga sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta mempunyai ending yang berbeda dengan film Meteor Garden. Dan menurut saya film tersebut sangat tidak memuaskan. Maaf buat rumah produksi yang membuatnya. Namun entah kenapa saya kurang respect karena pada awal film saja sudah bertaburan adegan-adegan konyol dan kata-kata yang luar biasa kasar dimana seharusnya tidak layak untuk ditayangkan (seperti kata-kata jorok dan kebun binatang). Seharusnya badan sensor sinetron (bukan film) harus lebih awas karena penonton sinetron jauh lebih banyak ketimbang penonton film layar lebar. Dapat disimpulkan demikian karena film layar lebar itu ditayangkan di bioskop yang notabene lebih gampang nonton tv daripada harus pergi ke bioskop.

Kemudian yang akhir-akhir ini bikin saya risih adalah kenapa hampir semua sinetron di Indonesia adalah hasil jiplakan dari film-film asing seperti drama Jepang, Korea maupun Taiwan. Bahkan film yang berlatar belakang jaman dahulu (seperti Jaka ini, Jaka itu) ternyata meniru dari suatu film mandarin (ini kata temen saya yang doyan nonton film-film mandarin). Ada apa dengan sinetron Indonesia?? Apakah tim kreatif mulai kewalahan menciptakan suatu cerita sehingga mesti menjiplak dari film-film luar??

Yang bikin saya terheran-heran adalah adanya 2 sinetron yang menjiplak dari 1 film yang sama. Sinetron Pangeran Penggoda dan Benar Benar Cinta keduanya mengadaptasi dari film Devil Besides You. Saya berani berkesimpulan seperti ini karena saya nonton dari awal kedua sinetron ini dan keduanya sama PERSIS. Dari cerita surat cinta nyasar, sampe cowok yang bertingkah laku seenaknya.

Bagaimana negara ini mau maju kalau bikin sinetron aja harus meniru film asing? Kapan kita lolos jadi nominasi piala oscar kategori film berbahasa asing kalau untuk film sinetron aja kita mesti meniru? Banyak protes yang sudah dilayangkan kepada rumah-rumah produksi yang membuat sinetron tersebut. Namun tetap saja dasar kepala batu, masih aja penjiplakan ini berkelanjutan. Sinetron Indonesia jadi diragukan keorisinalitasnya. Jangankan sinetron, film layar lebar aja kita niru (Baca: Kontroversi Piala Citra)

Well, terima kasih banyak buat Indosiar yang telah menayangkan film-film asli dari film yang dijiplak oleh para sinetronmaker Indonesia.

Berikut ini adalah film-film hasil adaptasi dari film luar. Beberapa dari sinetron dibawah memakai embel-embel DIADAPTASI DARI DRAMA TERLARIS namun banyak juga yang meniru tanpa memberi keterangan film apa yang mereka jiplak.

:: Pengantin Remaja è Little Bride
:: Benci Jadi Cinta è My Love
:: Benci Bilang Cinta è Princess Hour
:: Pangeran Penggoda è Devil Besides You
:: Benar Benar Cinta è Devil Besides You
:: Kau Masih Kekasihku è At The Dolphin Bay
:: Penyihir Cinta è Magicians of Love
:: Cowok Impian è Itasura Na Kiss + Orange Boy (Bisa dilihat apabila pernah menonton keduanya)
:: Buku Harian Nayla è One Litre of Tears
:: Putri Kembar è Twins
:: Baby Doll è Love Storm
:: Darling è My Name Is Kim Sam Soon
:: Janji Jaya è My Name Is Kim Sam Soon
:: Cinta Remaja è My Sassy Girl
:: Cincin è Beautiful Days
:: So What Gitu Lho!?! è Friends

Dan masih banyak lagi yang kira-kira luput dari penyelidikan saya. Mungkin karena memang saya bukan sinetronmania, saya tidak bisa menyelidiki semua sinetron yang menjiplak dari film asing.

Anyway, baru-baru ini saya lihat iklan FTV (Film Televisi) yang akan segera ditayangkan (belum diberitahukan judulnya. Baru dalam status SEGERA alias soon). Dari iklannya aja kelihatan banget niru dari film Amerika yg berjudul Aquamarine (film tentang Putri Duyung bernama Aquamarine yang sedang mencari cinta). Waduh…tim kreatif rumah produksi segitu kekurangan ide sampai mencontek film Amerika?? Kira-kira film apa lagi ya yang bakal ditiru. Lord of The Rings?? *Tiba-tiba teringat sinetron Dan yang bercerita tentang seorang siswa SMA yang mempunyai cincin yang bisa bikin dia menghilang. Persis banget kayak cincin Frodo di film Lord of The Rings. Cuma beda cerita sama temanya. Tapi cincinnya mirip-mirip gitu*. Bloody Indonesian!!!

Berhubung semua teori diatas tidak ditunjang dengan data yang cukup, kalau ada yang tahu sinetron-sinetron yang meniru film asing lainnya, bisa kasih masukkan ke saya biar nanti bisa saya update. Thank you…

22 respons untuk ‘Sinetron di Indonesia

  1. rasyid berkata:

    kata produser kan yang laku yang kayak gitu…ya udah kita buat yang bisa laku dimasyarakat aja..padahal seh menurut gw seharusnya produser kreatif kek…bikin sinetron perang atau apa kek…
    coba kalo rudi soejarwo ngga bikin AADC atau Rizal Mantovani ga bikin Jelangkung gw rasa Sinetron sekarang ga dipenuhi cerita remaja atau mistis. Seharusnya mereka nyiptain trend bukan ngikutin Trend.

  2. fitria berkata:

    knapa yach?????????? produser2 di indonesia kebanyakan menjiplak dri nagara Lain????
    apakah kLo dia bkin sendiri filmna nanti g Laku di liat ma masyarakat!!!
    dah gto sinetron2 di indonesia kebayakan dah bsa ketebak dLuan endingnya,,,, bwat pa kta Nonton dah g guna!!!!!!!!

  3. cK berkata:

    @ rasyid
    Betul sekali mas. Sayang aja bakat-bakat para penulis skenario dipakai hanya untuk menjiplak karya orang lain. Seandainya kasus penjiplakan ini dibawa ke meja hijau, kasian juga para penulis skenario yang notabene hanya disuruh oleh atasan.

    @ chaidir
    Ntar kalau gue punya anak cucu, gue bela-belain langganan tv kabel aja. Biar aman trus tayangan-tayangan macam sinetron dikunci biar ga bisa ditonton 🙂

    @ fitria
    Sebenernya simpel, mereka lebih memilih membuat film yang di negara lain itu terkenal sehingga kesempatan untuk terkenal di Indonesia juga terbuka. Hal itu tentu mempermudah perkiraan tayangan yang disukai masyarakat. Sebenarnya masyarakat juga salah, film ga mutu kok ditonton. Mending coba tinggalin sinetron. Kalo ratingnya turun, otomatis mereka gali ide yang lebih kreatif agar ratingnya naik ketimbang mencontek film orang.

  4. mine berkata:

    perfilman indonesia ga tau malu banget
    aku sih klu jadi artisnya, klu tau udah film tiruan pastinya aku ga mau maen (malu sich)
    Di mana-mana aslinya lebih bagus lagi
    apalagi nirunya bukan cuman dari 1 negara tapi dari banyak kayak india, mandarin, jepang, korea, barat, dll
    bener-bener ga tau malu
    aku jadi males nonton film, klu liat ada sinetron yang terlintas di pikiran
    “jangan-jangan nih film niru”

  5. ina berkata:

    uuh sbl bgt ama indonesia,udah niru,film hsl tiruanny bnr2 g keren se keren yg asli.cba d liat BBC yg niru princess hours,princes hours az dh diulang 2* tp BBC belom lese2 jg,bnr2 anh!
    truz menurut info yg aq teu ad beberapa film yg udah g dpt izin buat niru tp ttp d tyangin!gwt bgt y !!!!!!!
    ?@#/>*$ (pusing)

  6. ayayay berkata:

    wah, gw lg sering2 baca kaya ginian niy ttg perfilman di indo.. buat bkn skripsi gw.. hahaha.. ntar gw tanya deh sm producer2 & sutradara2 knp mereka gak bkn crita sendiri.. knp harus ‘Mengadaptasi’ crita dr luar.. kayanya klo mereka mengadaptasi gt bukannya harus bayar royalty gt yaa?? malah jatohnya bakalan lebih mahal drpd mereka bkn orginal story gt?? doain gw yaa smg interview2 sm research gw ttg perfilman di indo sukses.. supaya dunia perfilman kita lebih sukses!!

  7. anker berkata:

    salam kenal

    kapan ya ada sinetron kayak Si Doel lagi?
    saya ga seneng sinetron, tapi kalau ada yg kayak Si Doel, itu baru layak tayang (menurut saya)..

    Selain itu, semua sinetron bullshit, ga bermutu bgt deh..

  8. cK berkata:

    @ mine

    aku jadi males nonton film, klu liat ada sinetron yang terlintas di pikiran“jangan-jangan nih film niru”

    hal ini juga terlintas di pikiran saya.. 🙄

    @ ina
    entah kenapa para produser tetap berpegang teguh dengan penjiplakan ini… 😦

    @ ayayay
    sukses ya skripsinya… 😉

    @ anker
    saya belum bisa memprediksi kapan tayangan bermutu akan hadir kembali…

    @ chielicious
    iya tuh…Indonesia huebad! 😈

    @ cerry
    tapi gimana caranya supaya kreatif? 😐

    @ cheapcigar
    waduh…ini spam kok lolos ya? 😕

  9. sucay berkata:

    add sahabat yg kllo di bellakang gw tuch jelek2ind sahabat na cendiri , app ito yg di makcudd sahabat sejati ????

Tinggalkan komentar