Masih membekas di ingatan saya seminggu sebelum Jakarta lockdown. Saat itu saya baru saja berulang tahun dan masih pergi ke mall untuk ngeklaim beberapa makanan gratisan di restaurant. Memang beberapa rencana yang sudah disiapkan terpaksa batal dikarenakan isu covid-19 yang semakin meluas. Siapa yang sangka, berawal dari covid-19 di China, meluas hingga hampir ke seluruh penjuru dunia.
Tanggal 16 Maret 2020, itulah awal lo9ckdown dimulai. Sejak itu saya benar-benar di rumah aja dan gak ke mana-mana selama dua minggu. Beberapa hari sebelum lockdown, saya sudah banyak berbelanja, menyiapkan stock makanan dan barang supaya tidak perlu berbelanja dua minggu ke depan. Harapan saya, dalam dua minggu itu masyarakat mau menurut dan diam di rumah untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Saya masih sempat nonton film Sonic The Hedgehog dan menikmati nikmatnya berjalan-jalan di mall tanpa harus memakai masker. Namun ketika dikeluarkan berita lockdown, di situlah awal hidup saya berubah. Saya yang seorang freelance untungnya sudah terbiasa bekerja dari rumah. Biasanya saya bekerja di cafe, G-Lounge Grand Indonesia, atau numpang di kantor teman, namun kali ini benar-benar tidak bisa ke mana-mana.
Sebagai warna negara yang taat, saya pun mengikuti imbauan untuk di rumah aja dan tidak pergi ke mana-mana kecuali dalam keadaan urgensi. Sayangnya dua minggu lockdown ternyata tidak membuat angka kasus Covid-19 turun, oleh karena itu diperpanjanglah lockdown yang akhirnya dinamakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Tak terasa sudah 9 bulan lebih saya ngendon di rumah aja. Gak ke mana-mana kecuali ke supermarket, expedisi (kirim JNE, J&T, dan sejenisnya), serta ke dokter gigi. Sesekali saya menyetir berkeliling Jakarta hanya untuk menjaga kewarasan saya yang memilih untuk di rumah aja ketimbang jalan-jalan, nongkrong, atau ke rumah orang lain.
Satu persatu orang yang saya kenal mulai tertular covid. Entah sampai kapan hal ini akan terus berlangsung, tapi saya membayangkan ke depannya kondisi ini masih belum menemukan titik terang.
Sungguhlah saya rindu kehidupan sebelum covid. Kapan ya keadaan bisa kembali seperti dulu?
Oh iya Selamat Tahun Baru semua. Semoga tahun 2021 lebih baik dari tahun 2020. Yuk semangat!
Alhamdulillah ngeblog lagi~
Kak Chika plis rutin ngeblog yhaaa.
daku sukaaa baca dan menghayati cara kak Chika bercerita di blog.
karena sensasinya beda dgn IG dan IG story 😀
Iyaaa, semoga ada waktu untuk nulis-nulis lagi kayak dulu. xD
Makasih yaaa supportnyaaaa.
Masa-masa pandemi ini benar-benar luar biasa. Ingin sekali kembali pada kehidupan yang lalu, sebelum pandemi ini terjadi. Saat ini, segala hal berujung ‘ribet’, dan ‘beresiko’. Ampun dah!
Saya bahkan tidak sanggup lagi untuk berharap agar pandemi ini segera berakhir, meskipun vaksin sudah di depan mata, tapi rasanya pandemi ini akan memberikan efek berkepanjangan untuk tahun-tahun ke depan.
Iya banget :(((
Masih belum bisa menerima kalau gak bisa balik kayak dulu, hiks. Kalau pun bisa, kemungkinan bisa 2 tahun lagi dan itu gak bisa kayak sedia kala. Sedih kalau mengingat hal itu. T___T
Itu dia,…
makanya, saya sendiri pesimis menghadapi masalah-masalah karena pandemi ini. Luar biasa tantangannya!
selamat tahun baru Mbak Chika
Aamiin! Semoga kita bisa segera beraktivitas normal ya huhuhu
salut untuk dirimu yang selama 9 bulan ngga ke mana-mana! selamat tahun baru dan semoga sehat selalu, chika!
Haaiii Chikaa, selamat yaa udah mulai ngeblog lagi… aku juga ngeblog lagi, hehe setelah lamaaaa sekali nggak ada berita.
Btw soal post kamu, kadang ke dokter gigi nggak dibolehin Chik. Beberapa waktu lalu aku juga ke dokter gigi dan minta gigi geraham paling belakang dicabut, tapi sama dokternya aku disuruh pulang lagi dan cuman dikasi obat pereda nyeri aja. Sedih banget!! 😦 Padahal ini gigi rasanya udah goyang dan selalu sakit kalo udah kena makanan yang ‘berat’.
Semoga aja lah pandemi ini segera berakhir, amiinn!!
Setau aku emang operasi gigi geraham banyak belum bisa dilakukan karena terkait pandemi ini. Temenku juga ada yang dipending gitu kecualiiii emang udah sakit banget. Atau kamu coba konsultasi aja ke dokter lain hmmm…