Nyaris Kecopetan di St. Petersburg

Pada suatu hari yang cerah di St. Petersburg, setelah mengikuti Hermitage Tour, mampir ke Church of the Savior on Spilled Blood, dan berakhir ke Singer House (dulu kantor Telegram ada di sini), saya dan Mama pulang naik bus karena tidak mendapatkan taksi.

Ketika sudah memasuki bus, saya ingin membayar tiketnya karena sistem naik bus di sini adalah membayar 55 rubel, yang kemudian akan mendapatkan kartu yang kemudian ditap ke mesin dan setelah itu barulah bisa melewati palang. Namun ternyata bus kali ini berbeda. Awalnya saya tidak mengerti harus membayar di mana, dan ternyata bayar ke kondekturnya yang saat itu berada di belakang. Tampaknya sedang mengumpulkan uang dari penumpang yang masuk terlebih dahulu.

Sementara saya dan Mama masih di bagian depan bersama 3 orang lainnya. Salah satu orang tersebut (tampak warga lokal) ngomong dengan bahasa Inggris dan menyuruh saya nge-tap dompet saya (yang mungkin asumsi dia saya menaruh kartu di dompet) pada mesin tap. Saya bilang aja saya gak punya dompet, karena memang biasanya saya cuma bawa dompet koin yang isinya uang kertas dan koinan.

Copet yang ngasih tau soal tap kartu

Lalu datang kondektur dan meminta uang tiket bus dan langsung saya berikan. Saya ingin melewati palang pintu masuk, namun saya tidak bisa lewat karena orang-orang ini tidak mau bergerak. Bahkan saya merasa tangan saya merasa agak tersudut. Orang di depan saya seperti menekan tangan saya dengan lengannya dan membuat tangan saya jadi sulit bergerak.

Entah bagaimana, saat itu saya lihat resleting bagian depan tas saya sudah terbuka. Waduh, kok bisa kebuka? Langsung aja saya tutup dan dari sini saya sadar bahwa ini adalah kawanan pencopet. Saya langsung bilang ke Mama saya untuk perhatikan tas. Mama saya cukup pintar dengan membalikkan badan sehingga tasnya terhalang badan. Sementara saya tidak bisa bergerak karena tangan saya tertahan.

Tak lama kemudian saya melihat tangan orang di sebelah saya dengan ditutupi topi berusaha merogoh-rogoh tas saya. Saya keplak aja tangan orang tersebut sambil berteriak, β€œWOY APA-APAAN??”

Copet berusaha ngambil duit dengan ditutupi topi

Orang tersebut kaget dan ketika pintu bus terbuka langsung lari. Dengan buru-buru saya langsung cek semua tas saya. Dompet, aman. Kartu kredit, aman. Passport, aman. Power bank, aman (ya iyalah, siapa juga yang mau ambil). Alhamdulillah semua barang utuh. Bersyukur saya pakai tas yang resletingnya cukup banyak. Tampaknya hal itu bikin siwer si pencopet, di bagian mana dompet yang ada duitnya berada.

Setelah mereka pergi, akhirnya saya baru bisa melewati palang untuk masuk arena tempat duduk. Rese emang itu para pencopet, orang mau masuk dan duduk malah dihalangi. Itulah pengalaman saya berhadapan dengan pencopet di Rusia. Untungnya saya saat itu gak main hape atau buka-buka tas sehingga meminimalisir kejahatan.

Bagi yang akan jalan-jalan ke Rusia khususnya St. Petersburg, waspadalah. Konon kata teman saya di sana, paling banyak orang Indonesia kehilangan dompet atau passport itu di St. Petersburg. Jadi harus extra hati-hati ya pas ke sana. πŸ™‚

23 respons untuk β€˜Nyaris Kecopetan di St. Petersburg’

  1. kresnoadi DH berkata:

    Wah alhamdulillaaah gak kenapa-kenapa karena sigap ya kaaak. Terus itu abis diteriakin si bule gak nyaut kak? ‘Ngomong apa ente?’ gitu mungkin kak? *dikeplak hehehehe. \:p/

  2. Rina berkata:

    Di mana pun berada emang harus selalu ati2 ya. Kalo masih rejeki emang ga akan ke mana, tapi harus selalu waspada, apalagi di yurop kan dimana copet pun bisa aja dalam bentuk perlente XD

    Btw, gambarnya bagus euy!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s