Film Bioskop Yang Ditonton Selama November 2017

Bulan November adalah bulan yang sibuk bagi saya karena ada berentetan event dan pekerjaan kantor yang harus dipenuhi. Walaupun begitu, harus ada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, karena itulah saya rutin me time atau melakukan kegiatan yang saya sukai, seperti menonton.

Seperti biasa, saya akan mereview film-film apa saja yang saya tonton selama bulan November 2017 ini. Sebenarnya ada banyak film yang tayang, tapi sayangnya saya tidak bisa nonton banyak karena keterbatasan waktu. Apalagi hampir tiap weekend ada kegiatan entah itu event, kondangan, mau pun acara keluarga sehingga mengurangi waktu untuk nonton. Bulan ini saya cuma berhasil menonton 4 film saja. Film apakah itu? Mari dibahas sedikit~

Posesif

Ini adalah film Indonesia yang saya tonton di bulan November. Sebenernya ada banyak film Indonesia yang tayang di bioskop, tapi karena keterbatasan waktus, saya agak sulit untuk nonton dengan rutin. Ini aja saya nonton Posesif karena banyak review bagus soal film ini.

Film Posesif bercerita tentang Lala (Putri Marino) seorang atlet renang yang bertemu dengan anak baru ganteng bernama Yudhis (Adipati Dolken) yang mencuri perhatian. Yudhis mudah akrab dengannya. Dalam waktu singkat, mereka jadian. Sikap Yudhis yang begitu manis, perhatian, dan baik terhadap Lala membuatnya jatuh cinta sampai langit ketujuh. Namun siapa sangka, di balik semua itu, Yudhis menyimpan misteri. Ia memiliki sisi kelam yang mulai terkuak semakin dalam hubungan mereka. Yudhis adalah sosok pacar yang sangat posesif. Saking posesifnya, ia tidak ragu-ragu untuk menyakiti Lala dan orang di sekitar Lala. Ckckck.

Film Posesif menyadarkan bahwa hubungan seperti ini ada di antara kita semua. Manusia sering terlena dengan hubungan percintaan tanpa menyadari apakah hubungan tersebut sehat atau tidak. Namun dari semua peristiwa yang terjadi, ternyata ada gong-nya yang menjadi penyebab kenapa Yudhis bisa bertingkah demikian. Posesif menyuguhkan kisah percintaan yang tidak biasa. Di awal film, alur cerita terasa manis dan menyenangkan, namun makin ke dalam, penonton semakin dibawa pada suasana kelam yang menimbulkan pertanyaan. Bagi yang penasaran dengan film ini, tungguh aja di iFlix, paling bentar lagi ada. Skor untuk film ini saya berikan 7/10. Akting Adipati Dolken jagoan nih di sini.

Flatliners

Mendengar judul film ini, saya langsung teringat film Flatliners yang diperankan oleh Kiefer Sutherland, Julia Roberts, dan Kevin Bacon. Ternyata ini bisa dibilang film remake, namun dengan cerita yang sedikit berbeda.

Ceritanya sendiri masih tentang 5 mahasiswa kedokteran (kayaknya sih koas ya, karena udah praktek di rumah sakit). Courtney (Ellen Page) penasaran dengan apa yang terjadi setelah meninggal. Maka Courtney pun dengan nekat melakukan penelitian pada dirinya sendiri, yaitu membuat dirinya meninggal dan menghidupkan kembali dengan bantuan kelima teman-temannya. Hal itu dilakukan di sebuah ruangan tidak terpakai di rumah sakit.

Setelah dihidupkan kembali, entah kenapa Courtney menjadi lebih pintar, seakan-akan otaknya restart dan menjadi lebih baik. Melihat hal tersebut, Jamie (James Norton) juga ikutan ‘mematikan’ dirinya dengan disetrum, kemudian dihidupkan kembali. Satu persatu mencoba mengikuti jejak Courtney kecuali Ray (Diego Luna). Menurut Ray hal tersebut tidak benar sehingga dia tidak mau melakukannya.

Entah kenapa, hal-hal aneh terjadi setelah mereka ‘mati’, kebanyakan dihantui oleh orang-orang dari masa lalu entah itu yang sudah meninggal atau pun masih hidup. Aneh memang. Namun hal tersebut semakin meneror mereka dan semakin mengancam. Bagaimana cara menghentikannya? Tonton aja sendiri. Filmnya cukup seru kok. Saya beri skor 7.5/10 untuk film ini.

Justice League

Justice League adalah salah satu film yang saya tunggu-tunggu di tahun ini. Maka ketika film ini tayang, saya sampai bela-belain nonton di jam paling awal. Hore! Film ini lanjutan dari Superman Vs Batman, di mana Batman menemukan bahwa masih banyak musuh-musuh lainnya yang akan mengancam kedamaian bumi sehingga Batman memutuskan untuk merekrut manusia-manusia berkekuatan super. Terkumpulah Wonder Woman, The Flash, Aquaman, sampai dengan Cyborg.

Steppenwolf yang termasuk keturunan dewa ini pengen banget menghancurkan dunia. Ia mencari 3 mother box yang apabila disatukan maka dunia akan berakhir. Batman pun tidak kehabisan akal sampai memutuskan untuk menghidupkan superman. Jreeeeeeng.

Jalan ceritanya kurang lebih ketebak berdasarkan trailer-trailer yang ada. Apalagi mengingat promo gede-gedeannya, ya ketebaklah siapa aja pahlawan di film ini. Namun The Flash a.k.a Barry Allen yang diperankan oleh Ezra Miller cukup mencuri perhatian, walau menurut saya Barry Allen versi ini bawel dan cukup gengges ahahahaha~

Justice League buat saya tidak mengecewakan. Tapi saya tidak bisa bilang ini bagus banget karena saya sendiri merasa alur cerita terlalu lambat. Btw CGI Henry Cavill yang nutupin kumisnya aneh banget HAHAHAHA ya ampun aku gak tahan mau ketawa terus ngelihat mukanya pakai CGI. Skor untuk film ini saya kasih 8/10 karena ada Ezra Miller dan Gal Gadot.

Coco

Awalnya saya kira Coco itu nama tokoh utama, namun ternyata Coco adalah nama nenek dari si pemeran utama. Miguel, bocah kecil yang suka bermain musik ini besar di keluarga yang membenci musik, karena Mama Imelda, ibu dari nenek buyutnya (Mama Coco) berpisah dari suaminya yang memilih karir musik. Karena Mama Imelda memiliki bisnis sepatu, maka turun menurun keluarga Miguel meneruskan usaha tersebut.

Miguel yang suka musik berusaha untuk mengikuti kontes musik, agar mendapat pengakuan bahwa dia memiliki bakat di bidang tersebut. Saat akan mengikuti kontes, nenek Miguel menemukan tempat rahasia latihan Miguel dan menghancurkan gitar Miguel agar gagal mengikuti kontes.

Pantang menyerah, Miguel mencuri gitar milik Ernesto, musisi terkenal di kotanya yang ternyata membawa Miguel mengarungi dunia kematian. Ia pun bertemu dengan keluarganya yang telah meninggal, salah satunya Mama Imelda. Untuk bisa kembali ke dunia asalnya, Miguel harus mendapat restu dari keluarga yang sudah meninggal. Namun Mama Imelda memberi syarat, apabila ingin kembali maka Miguel tidak boleh pernah menyentuh musik lagi.

Kesal dengan keputusan tersebut, Miguel kabur dan memutuskan untuk mencari Ernesto, yang diduga sebagai suami dari Mama Imelda untuk meminta restu kembali ke dunia asalnya. Berhasilkah Miguel?

Film Coco baguuuusss banget. Saya suka warna-warnanya, jalan ceritanya, musiknya, sampai dengan tema yang diangkat, yaitu keluarga. Skor untuk film ini saya berikan 8.5/10.

Dari semua film yang saya review, saya paling suka Coco. Entah kenapa Coco ini memberikan kesan mendalam di hati. Buat yang belum nonton Coco, tunggu aja di tv streaming langganan kamu. Siapa tahu bentar lagi bakal masuk di Netflix atau iFlix.

28 respons untuk ‘Film Bioskop Yang Ditonton Selama November 2017

  1. Ata berkata:

    Pengin banget sebenernya nonton Coco dan Posesif tapi keburu turun layar 😦 (((turun layar))) sebagus itu ya katanya si Coco Chik.

  2. didut berkata:

    Di 2017 gw jarang ke bioskop karena punya iburan di rumah bernama Abby hahaha
    Semoga lebih banyak lagi kesempatan ke bioskop di tahun ini karena ada film yang gw suka banget.

  3. puputs berkata:

    blom ada yg gw liat dibioskop. tapi gw beli novel coco di gramedia.. dan yap.. itu bukan film anak2 menurut gw, terlepas dari animasi penuh warnanya.. karena ceritanya twisted banget sewaktu gw baca. dan bikin sedih di beberapa halaman terakhir.. kena banget.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s