Tahun ini saya melakukan perjalanan ke Jepang dan Korea. Keduanya adalah negara yang sudah pernah saya kunjungi, namun saya memutuskan untuk kembali datang ke sini karena banyak tempat yang belum saya explore. Di postingan ini, saya ingin sedikit membahas mengenai apa yang saya temukan di Korea Selatan saat traveling selama 6 hari.
Ketika mendatangi Gyeongbokgung Palace di Seoul, tak sengaja lewat depan rumahmu saya menemukan palang yang bertuliskan “Traveler’s Bookshop“. Melihat keunikannya, saya pun tertarik untuk berkunjung.
Toko buku ini terletak di basement sehingga harus menuruni tangga. Ketika pintu dibuka, langsung berjejer poster-poster kecil bertuliskan Hangul. Lalu terlihat toko buku mungil yang besarnya sekitar 5 kali kamar tidur saya. Tidak begitu besar, namun terasa nyaman.
Penampakan dari depan
Di dalam, suasananya sungguh hangat. Literally hangat sih karena ada pemanasnya hahahahaha. Rak-rak buku terbuat dari kayu dengan ukuran yang cukup besar. Terdapat meja-meja kayu yang memajang buku-buku serta meja kosong yang saya yakini sebagai tempat untuk membaca.
Saya menelusuri buku-buku yang dijual di sini. Banyak buku-buku berbahasa Inggris. Tampaknya toko buku ini memang menyasar pada turis-turis asing. Beberapa buku yang terlihat adalah buku sejarah Korea, buku kisah orang-orang penting di Korea, sampai dengan kamus Korea. Ada juga buku dengan tulisan Hangul yang tentunya tidak bisa saya baca.
Begini penampakan di dalam
Dari segi harga, bukunya tidak terlalu mahal. Namun perhatian saya tertuju pada buku sketsa mengenai kultur Korea. Saya membuka-buka buku tersebut dan entah kenapa membuat saya teringat pada Toyo, host Airbnb di Jepang yang sangat mahir menggambar sketsa.
Selain itu saya juga menemukan majalah Seoul yang entah kenapa penampakannya mirip Kinfolk versi hemat. Setelah sekitar 20 menit melihat-lihat, karena saya sedang dikejar waktu, maka akihrnya saya membeli 2 buku ini. Buku Sketches of Korea bisa menjadi bacaan di kala senggang. Sedangkan majalah Seoul ini selain buat bahan bacaan, saya juga bisa menggunakan untuk property foto karena sampulnya yang indah.
Bukunya sungguh instagramable
Buku yang dijual di sini mungkin tidak selengkap toko buku lain pada umumnya, namun saya senang berada di sini. Suasanya yang sepi, nyaman, lagu yang diputar menenangkan hati, serta penjaga tokonya sangat menghargai privacy sehingga tidak melototin saya terus saat berkeliling.
Ingin rasanya saya berlama-lama di sini karena suasanya sungguh tentram, namun sayangnya saya harus pergi. Kalau ada di seputaran Gyeongbokgung Palace, mungkin bisa coba mampir ke tempat ini.
Jadi kangen Korea :’)
wah alien kim soo hyun bisa tiba-tiba keluar dari balik rak itu
Hahahaha kalau iya, aku ajak foto bareng. *eh*
Wah…. apa itu buku-buku khusus korea yg sudah ditranslete khusus buat traveler atau memang darisononya udah dicetak dalam bahasa inggris mbak chika? 😀
Kayaknya buku yang udah ditranslate bahasa Inggris supaya para traveler dari luar negeri bisa mengerti tentang Korea.
Noted, kalo ke Korea entar mampir ke sini soalnya aku paling suka ke toko buku apalagi kalo tempatnya nyaman dan nggak rame kayak toko buku ini
Betah deh lama-lama di sini. Penjaga-nya pun ramah. 😀
wah minta diajakin mas pacar ke sini ah
Wuih, mas pacar orang kroya? *eh*
kak, itu apa, ada Suju kotak-kotak? >.< semacam coklat? duh perhatianku teralihkan…. itu suju-nya beli di sana juga???
Itu coklat Sujuuuuu. Belinya pas di Korea :)))
korea, negara impianku….. tahun depan mau kesana… korea oh korea
Amiiiin, semoga kesampean yaaa 😀
jalan-jalan dan menemukan hal unik kayak gini semacam ketemu harta karun 😀
Iyaaaa. Senengnya minta ampun. :3
..perpustakaannya bagus euy
dan eh, yg terpenting aku musti nyatet dirimu posting dan ngasih komentar pertamax jam berapa, buset dinihari euy haha
Hahahaha perhatian banget sih Ooom. Aku sekarang suka nulis pas malem, feel-nya lebih dapet. :)))
Salam kenal Kak, suka sama blognya. Apalagi bahasan travelnya. Bikin kepingin pergi juga.
Salam kenal kak Tetty. Makasih sudah mampi ke sini. ^^
bagus perpusnya
Semoga suatu saat bisa kesana. Itu mejanya disediakan bagi yang mau baca di tempat ? Apa bukannya nanti malah orangnya batal beli krn pilih habiskan baca disana ?
Kayaknya mereka gak keberatan soal itu
Jadi inget dulu pas masih sd
Saya mah ngabuburit di gramedia
Masuk jam 2 siang
Ngendon di sana sampe jam 5 sore
Hahahaha
Izin follow ya
Silakaaan. Terima kasih udah mampir ke blog ini. 😀