Me and My Bucketlist

Saya memiliki banyak sekali cita-cita, cita-cita yang mungkin menurut orang lain biasa aja, aneh, atau lebay. Biasanya cita-cita itu adalah sebuah keinginan untuk menjadi sesuatu, namun untuk saya cita-cita itu lebih ke hal-hal yang ingin saya raih. Saya memasukkan cita-cita tersebut ke dalam bucketlist. Dengan memiliki keinginan dalam bucketlist, di sinilah saya mewarnai kehidupan saya. Karena dengan adanya bucketlist ini, saya memiliki banyak tujuan hidup.

List-list yang ada di bucketlist beraneka ragam, mulai dari yang normal, biasa, cenderung aneh, sampai hal-hal yang agak mustahil. Namun menurut saya tidak ada yang mustahil. Impossible is nothing, itu menurut Adidas.

Beberapa hal di bucketlist yang diketahui oleh teman-teman dekat saya adalah, saya memiliki ambisi ingin menendang orang yang memakai baju hewan atau karakter-karakter dengan wujud besar. Misalnya orang pakai baju SpongeBob yang berbentuk kotak gede kayak tepes ukuran giant. Wah itu menggoda banget buat ditendang. Kenapa pengen banget? Entahlah, itu hanya salah satu ambisi aneh saya yang belum tercapai. Dan saya menaruhnya di bucketlist.

Pengen nendang kayak gini

Lalu saya ingin menonton ballet secara langsung di Rusia, dan alhamdulillah terpenuhi saat mengunjungi Rusia di bulan Juli kemarin. Traveling ke Jepang, Korea, sampai Rusia adalah hal-hal yang tertulis di bucketlist saya dan sudah berhasil dikunjungi.

Beberapa negara lainnya yang ingin saya kunjungi dan ada di bucketlist adalah Italia, New Zealand, Yunani, dan Romania. Sebagian dari bucketlist saya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Tolong jangan ditertawakan.

Sebagian isi dari bucketlist

Keinginan-keinginan yang ada di bucketlist tidak hanya jalan-jalan, hal-hal yang mahal, atau berupa barang, namun beberapa keinginan yang receh seperti jadi member secure parking di suatu gedung, berkantor di gedung tinggi, sampai dengan memiliki bos yang seumuran, semua itu ada di dalam bucketlist. Bahkan saya memiliki cita-cita ingin bisa kerja bareng Dimas, sahabat saya sejak menjadi panitia Pesta Blogger yang akhirnya bisa tercapai.

Ada yang bilang menaruh hal-hal ini sebagai cita-cita adalah sesuatu yang lebay, namun buat saya dengan memiliki keinginan-keinginan ini saya jadi tahu apa yang harus saya kejar dalam hidup.

Saya tidak mengejar materi, melainkan pengalaman dan kebahagian. Bagi saya, bucketlist ini justru malah memperkaya diri saya dengan hal-hal menarik. Selain itu memiliki bucketlist ini membuat saya memiliki tujuan hidup. Saya seperti harus berusaha mewujudkan semua yang ada di list tersebut. Hidup rasanya jadi lebih berwarna!

Bucketlist: Traveling to Russia. Checked.

Menurut seorang teman, bucketlist itu seperti deadline yang harus dilakukan selama masih hidup. Ketika semua bucketlist sudah terpenuhi, maka selesai sudah tujuan hidup. Hal ini dapat membuat hidup ke depannya menjadi membosankan dan tidak menemukan makna kehidupan yang hakiki. Oleh karena itu saya terus memperbaharui bucketlist saya karena saya ingin selalu memiliki tujuan hidup.

Apakah kalian ada yang memiliki bucketlist seperti yang saya bikin? 😀