Review X-Men: Apocalypse

X-MenAkhirnya seri ketiga X-Men versi reboot dirilis juga, bahkan kali ini di Indonesia dirilis seminggu lebih cepat daripada di Amerika. Konon dipercepatnya rilis di Indonesia adalah dengan tujuan untuk mengurangi pembajakan. Entah harus minder atau bangga, namun saya pribadi senang karena X-Men tayang lebih cepat. *joged landak*

Setelah film X-Men: First Class yang menceritakan awal-awal persahabatan Professor X dan Magneto, X-Men: Days of Future Past justru menggabungkan X-Men di masa lalu dan X-Men di masa depan yang mana saat itu keadaan para mutant menghadapi masa kehancuran. Saya suka sekali X-Men: Days of Future Past karena menghadirkan tokoh-tokoh di film X-Men trilogy pertama. Suka!

Film X-Men: Apocalypse dimulai dengan kemunculan mutant sekitar 5000 tahun yang lalu. Bayangkan, di tahun tersebut sudah ada mutant! Adalah 1 mutant yang memiliki kekuatan besar dan dilindungi oleh 4 mutant lainnya, ia biasa dipanggil dengan nama En Sabah Nur.

Apocalypse

En Sabah Nur a.k.a Apocalypse

Posisi ini persis seperti hari kiamat (Apocalypse) menurut Al-Kitab, di mana menjelang kiamat akan hadir four horsemen yang terdiri dari Death, Famine, War, dan Pestilence. Begitu pun dengan keempat mutant ini yang seakan-akan jadi pengikut Apocalypse. Karena satu dan lain hal, En Sabah Nur tertidur dalam waktu yang sangat panjang, persis kayak Captain America gitu deh.

Sialnya, di tahun 1983, En Sabah Nur alias Apocalypse ini tiba-tiba terbangun dari tidur panjangnya, padahal kagak ada yang nyium. Ia kembali dan mulai merekrut empat mutant untuk menjadi bodyguard dia. Cih, ngaku kuat kok pakai bodyguard. Tapi ya emang ada hidden agenda sih dia ngerekrut-rekrut gitu. 🙄

Di masa ini, Charles Xavier alias Professor X belum botak dan masih muda. Lalu muncul juga penampakan Jean Grey dan Scott Summers (Cyclops) muda. Maklum masih tahun 80an, saya aja belum lahir. *nari balet*

Jean-Nightcrawler-Cyclops

Hai genks…

Kurang lebih film X-Men: Apocalypse ini ceritanya mengenai bentrok X-Men melawai mutant terkuat di dunia. Serem yak! Di X-Men: Apocalypse ini akan terjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di otak. Kenapa Professor X bisa botak dan jomblo, kenapa Jean akhirnya bisa sama Scott, dan kenapa Magneto bisa jadi jahat banget. Yang pasti setelah filmnya selesai, jangan beranjak buru-buru dari kursi bioskop karena akan ada extra scene setelah credit title.

Sayangnya dirilisnya X-Men: Apocalypse ini berdekatan dengan Captain America: Civil War, sehingga belum selesai gaung Civil War, X-Men sudah masuk ke bioskop. Ditambah lagi tampaknya budget X-Men untuk promosi di Indonesia tidak sebesar Civil War, sehingga tidak terasa ketika film ini dirilis. Agak menyedihkan. Bahkan saya harus memberitahu teman-teman saya bahwa film ini sudah hadir di bioskop terdekat.

Dari saya pribadi, saya sangat menyukai film ini walaupun saya merasa ada sesuatu bolong di film. Agak hambar dan kurang lengkap, tapi buat saya film ini bagus. Mungkin karena saya sudah menyaksikan film X-Men sejak pertama dirilis tahun 2000 sehingga menonton film ini sudah menjadi kewajiban. Jadi mau kayak apa filmnya, buat saya tetap bagus. Dan walaupun ada komen-komen sumbang mengenai film ini, saya gak peduli. Bagi saya X-Men: Apocalypse sangat menghibur. Saya berikan skor 8/10 untuk film ini.

Dan saya juga terhibur dengan kelakuan para pemain X-Men di video yang diupload Sophie Turner, pemeran Jean Grey di film X-Men: Apocalypse.

View this post on Instagram

#xmenapocalypse

A post shared by Sophie Turner (@sophiet) on

Buruan nonton X-Men: Apocalypse di bioskop! Mumpung belum tayang di Amerika. *eh*

28 respons untuk ‘Review X-Men: Apocalypse

  1. mrs muhandoko berkata:

    Noted. Kemarin nunggu nunggu film ini. Tapi masih belum sempet nonton. Eh btw, bukane si Magneto udah ‘pisah jalan’ sama Prof X sejak di first class ya? Cmiiw.

  2. michaelbliss berkata:

    Iya bener juga, gak gitu hype banget yak. Gak kayak Avengers kemarin, heboh banget. Mungkin karena mikir X-Men keluarin film apa aja pasti laku, gitu kali ya. Hahahaha.

  3. Riant Raafi berkata:

    Nah, review tuh gini.. yang apik dan gak pake spoiler. 😀

    Saya lagi cari2 waktu nih, rasanya marathon film kayak gini udah lama gak saya lakuin 😛 (gara2 Batman v Superman, Civial War, dan next Apocalypse)

  4. Deddy Huang berkata:

    Baru tadi nonton xmen ((( sendirian ))) aku suka sih Jean, cantik dan rambut panjang haha… btw Chika nanya dong gimana sih cara bikin read more nya ada text gitu?

  5. Monita berkata:

    Paling sedih itu di bioskop Cilegon. Cuma 2x tayang dalam 1 hari waktu baru rilis. Hari ke 2 kelelep My Stupid Boss sampai tidak ada jadwal. Hari ke 3 cuma ada malam saja jam 21.45. Baru selasa kemarin dapat studio sendiri. Harus cepet nonton nih. Nada-nadanya mau babay. Huks.

  6. Fandhy berkata:

    Aku udah nonton ….. sendirian di bioskop, dua hari setelah release.
    Tiket sold out, dapetnya nonton malem.

    Kalo menurutku sih film ini bagus, tapi ya itu bagi yg sengaja nonton X-Men Apocalypse tanpa nonton X-men sebelumnya, akan bingung bagian-bagiannya yg terflashback ulang

    • cK berkata:

      Wiiiih, aku nonton di Gading IMAX masih banyak bangku kosong (mungkin karena nontonnya siang, jadi kursi aman).

      Sebenernya kalau gak nonton yang sebelumnya masih bisa nyambung sih, tapi akan lebih baik kalau nonton dari X-Men First Class dan Days of Future Past. Pasti bakal lebih dapet!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s