Bawa Bekal Pangkal Hemat

bekal chikaSiapa yang suka bawa bekal ke mana-mana? Saya dari dulu sering banget bawa bekal, apalagi sejak rajin diet. Dalam melakukan diet, maka harus memilih makanan apa yang akan masuk ke dalam perut. Dengan membawa bekal, maka memudahkan saya dalam mengatur makanan yang akan dikonsumsi.

Mama saya suka memasak. Walaupun sampai sekarang masih bekerja, Mama juga tetap rajin memasak. Karena itulah saya juga rajin membawa bekal, karena menurut saya masakan buatan Mama tetap yang terbaik.

Menurut saya banyak sekali keuntungan membawa bekal. Coba mari dibahas, apa aja sih keuntungan serta manfaat membawa bekal?

  1. Lebih hemat! Gak boros ketimbang makan setiap hari di restoran.
  2. Gak pusing mikirin mau makan apa siang ini.
  3. Lebih sehat, apalagi kalau dimasak sendiri, kebersihan menjadi terjamin.
  4. Bisa memilih makanan yang diinginkan (baik masak sendiri maupun dimasakin orang lain).
  5. Menghindari jajan sembarangan.
  6. Mengurangi sampah seperti kantong plastik, botol kemasan, kotak styrofoam atau kemasam yang sekali pakai langsung buang.

bekal tupperware

Ini bekalku, mana bekalmu?

Selain membawa bekal, saya juga rajin bawa botol minum Tupperware yang saya bawa ke mana-mana. Botol kuning kecil yang simpel ini muat masuk tas. Kalau berpergian ke tempat-tempat yang sulit untuk menemukan air minum, saya gak perlu khawatir. Mulai dari pergi bekerja, ngegym, nonton konser, sampai traveling, botol kuning ini tidak pernah ketinggalan.

Menurut penelitian katanya butuh 21 hari untuk mengubah kebiasaan seseorang. Misalnya kebiasaan bangun pagi, kebiasaan merokok, kebiasaan hidup sehat dan lain-lain. Bagi yang ingin mengubah kebiasaan jajan dan beli makanan di luar, mungkin bisa mencoba berubah dengan mengikuti tantangan 21 Hari Membawa Bekal.

Tantangan 21 Hari Membawa Bekal yang diprakarsai oleh Tupperware mengajak para penggiat sosial media untuk mengubah kebiasaan agar membawa bekal. Caranya dengan memposting bekal yang dibawa di akun social media selama 21 hari ke depan dengan menggunakan hashtag #TupperwareBawaBekal.

Saya sendiri sedang berusaha untuk konsisten membawa bekal ketika berpergian. Kalau kebetulan lagi di rumah, ya makan di rumah. Bekal yang saya sukai biasanya roti sandwich, mie goreng, ayam goreng, sampai perkedel.

Bagaimana, apakah kalian bisa mengikuti Tantangan 21 Hari Membawa Bekal dari Tupperware? Kalau berhasil, bisa ditulis di blog dan share di kolom komen yaaaa! 😀

47 respons untuk ‘Bawa Bekal Pangkal Hemat

  1. icit berkata:

    aku anak tupperware banget!
    aduh buat nyiapin bekal buat hisham ke tempat penitipannya kadang bikin gak sempat lagi buat masak-masak. Cuma kalau masih ada waktu biasanya aku masak yang gampang-gampang aja buat bekal suami.
    tapi kalau 21 hari berturut-turut scary juga ya 😀

    btw, lunch box yang biru di gambar itu antar sekatnya kedap gak? gak bakal kecampur kalau dibawa-bawa?

  2. Adiitoo berkata:

    Apalagi aku. Dari zaman baheula sudah diajarkan bawa bekal sendiri. Bahkan waktu SD, aku pernah digantung (kaki di atas kepala di bawah) sama kakek karena tidak menghabiskan bekal yang sudah dimasak nenek (karena dulu orangtua di Batam aku di Jakarta). Mau ikutan, ah

  3. alrisblog berkata:

    Saya bawa bekal kalo hari selasa karena ODNR ( one day no rice). Hari lain beli aja karena lebih murah dan banyak pilihan, 🙂 Cuma kalo beli yang saya khawatirkan adalah soal higienis. Saya parno kalo kena disentri.

    • cK berkata:

      Wah lucunya ada one day no rice (eh tapi aku sendiri jarang makan nasi sih). Memang kalau bawa bekal sendiri lebih terjamin higienisnya. 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s