The Hunger Games: Mockingjay Part 2

The Hunger GamesSaya bukan pembaca buku The Hunger Games, namun saya penonton setia film tersebut. The Hunger Games merupakan novel trilogi yang ditulis oleh Suzanne Collins. Saya sendiri saat ini baru membaca novel The Hunger Games seri pertama (dan belum kelar sampai sekarang. Memalukan!) *jedot-jedot kepala ke dinding*

The Hunger Games trilogi bertempatkan di sebuah negara dystopia pasca-apokaliptik yang bernama Panem. Negara ini terdiri dari Capitol sebagai pusat negara yang memerintah dua belas distrik. Sebelumnya telah terjadi pemberontakan dari ketiga belas distrik terhadap Capitol, namun semua distrik tersebut dapat dikalahkan dan distrik 13 dihancurkan. Saat itu Panem dipimpin oleh seorang Presiden yang licik dan jahat bernama Snow.

Untuk membuat semua distrik mentaati dan takut kepada kekuasaan yang dimiliki Capitol, diadakan The Hunger Games, sebuah acara televisi dengan peserta yang disebut sebagai “tributes” dan membuat para peserta untuk saling membunuh satu sama lain di arena yang didesain sedemikian rupa dan berbahaya. Para peserta Hunger Games merupakan satu laki-laki dan satu perempuan dari masing-masing dua belas distrik yang berusia di antara dua belas tahun sampai dengan 18 tahun.

Bagi pemenang The Hunger Games, mereka akan mendapatkan kemewahan, kesejahteraan, dan kekayaan seumur hidup. Intinya, pemenang The Hunger Games dapat hidup enak dan distrik yang diwakilinya akan mendapatkan makanan, persediaan, dan kekayaan.

Berhubung saya ternyata belum pernah mereview film The Hunger Games dari awal, saya akan mencoba review pendek per film.

The Hunger Games

Film The Hunger Games dimulai dari pengundian para peserta. Adalah Distrik 12 yang merupakan distrik paling miskin. Saat pengundian, Katniss Everdeen, gadis berusia 16 tahun itu memutuskan menjadi volunter karena adiknya, Primrose, terpilih menjadi peserta The Hunger Games. Sedangkan untuk peserta pria terpilih Peeta Mellark, anak dari seorang tukang roti. Peeta ini ternyata naksir Katniss.*ahey*

katniss and peeta

Katniss dan Peeta. Gambar dari sini.

Katniss merupakan seorang volunteer pertama (dalam sejarah permainan The Hunger Games) yang keberadaannya dianggap menjadi ancaman bagi career tributes (anak-anak dari distrik 1 dan 2 yang telah terlatih dari kecil untuk menghadapi The Hunger Games ini).

Pertarungan demi pertarungan terjadi hingga akhirnya Katniss menjadi sekutu dengan Peeta. Sebagai sesama distrik, mereka bahu membahu berusaha memenangkan permainan ini. Penasaran bagaimana endingnya? Coba baca di sini atau tonton filmnya. :mrgreen:

The Hunger Games: Catching Fire

Ini adalah seri The Hunger Games favorit saya. Saya bisa menonton film ini berulang-ulang kali dan tidak pernah bosan. Di sini Katniss dan Peeta kembali diuji dalam The Hunger Games ke-75 yang disebut sebagai Quarter Quell. Presiden Snow yang rese mencoba mengubah peraturan tersebut di mana para peserta The Hunger Games Quartel Quell diambil dari nama-nama para pemenang The Hunger Games sebelum-sebelumnya.

Berhubung Distrik 12 hanya punya 3 pemenang yaitu Haymitch, Peeta, dan Katniss, otomatis menjadikan Katniss sebagai peserta perempuan satu-satunya. Sedangkan peserta pria dari Distrik 12 adalah Haymitch, namun Peeta menggantikan Haymitch (ini pasti karena pengen bareng Katniss. Pasti!).

***SUNDAY CALENDAR SNEAKS STORY FOR NOVEMBER 3, 2013. DO NOT USE PRIOR TO PUBLICATION*************SUNDAY CALENDAR SNEAKS STORY FOR NOVEMBER 3, 2013. DO NOT USE PRIOR TO PUBLICATION********** Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence, right), Effie Trinket (Elizabeth Banks, center) and Peeta Mellark (Josh Hutcherson, left) in the movie THE HUNGER GAMES: CATCHING FIRE. Photo credit: Murray Close

Gambar dari sini

Di sini mereka bersekutu dengan Finnick dan Mags dari Distrik 4. Finnick ini ganteng dan bodi-nya aduhai banget. Senang aja lihatnya pas pake baju topless gitu. Mana lesung pipi-nya gak nahan. *Chik, fokus Chik*

Sekutu mereka bertambah setelah bertemu dengan Johana, Beetee, dan Wiress. Sepanjang film ini penonton dibuat tegang dengan jebakan demi jebakan yang dipersiapkan oleh Game Maker. Buat yang belum nonton, tonton gih! Atau baca sinopsis lengkapnya di sini.

The Hunger Games: Mockingjay Part 1

The Hunger Games Quartel Quell berakhir rusuh setelah Katniss melesatkan panah yang tersambung dengan petir buatan dan berhasil merusak arena permainan The Hunger Games. Katniss, Finnick, dan Beetee diselamatkan dan dibawa ke Distrik 13. Ternyata Distrik 13 masih eksis di bawah tanah.

Katniss dikabarkan bahwa Distrik 12 dihancurkan oleh Capitol. Hanya segelintir orang saja yang selamat berkat bantuan Gale. Ibu dan adiknya Katniss juga berhasil selamat. Bahkan Buttercup si kucing…

mockingjay 1

Gambar dari sini

Di Mockingjay Part 1 ini, film terasa lambat. Karena bisa dibilang Mockingjay Part 1 ini awal mula menuju Mockingjay Part 2. Di film ini Katniss diminta untuk membuat film propaganda untuk mengajak para penduduk dari berbagai distrik agar mau bergabung sebagai pemberontak dan menyerang Capitol. Silakan tonton sendiri filmnya atau baca sinopsis lengkapnya di sini.

Alur filmnya cukup lambat dan gak greget karena lebih mencoba menguak karakter para pemain baru dan tujuan-tujuannya. Satu-satunya adegan menegangkan di film ini adalah ketika Gale berusaha menyelamatkan Peeta di Capitol. Eh aduh maap jadi spoiler. *digetok*

The Hunger Games: Mockingjay Part 2

Setelah Peeta diselamatkan, ternyata Peeta malah menyerang Katniss. Disinyalir Peeta disengat dengan Tracker Jackers dan dicuci otaknya agar membunuh Katniss. Di sini terlihat betapa terlukanya Katniss melihat orang yang ia sayang malah membencinya setengah mati. Semua karena Snow.

Melanjutkan perjuangan untuk menyerang Capitol, Katniss berhadapan dengan Distrik 2, distrik yang menyediakan senjata untuk Capitol. Katniss harus bisa mempengaruhi para loyalis Capitol agar mau berbalik melawan Snow.

mockingjay 2

Posternya keren banget sih. Diambil dari sini.

Saya suka sekali dengan Mockingjay Part 2 ini. Ketegangan demi ketegangan mengalir dengan baik dan berhasil membawa saya masuk ke dalam film. Kesedihan pun saya rasakan di beberapa adegan. Rasanya saya dibikin sulit bernafas saat menonton film ini.

Walau endingnya saya merasa terlalu datar dan tampaknya perlu digarap dengan lebih baik, namun saya puas dengan apa yang disajikan di Mockingjay Part 2. Bagi yang sudah menonton film ini dari awal, sebaiknya jangan menunda untuk menonton film The Hunger Games: Mockingjay Part 2.

Skor untuk film The Hunger Games: Mockingjay Part 2 adalah 8.5/10. Saya suka sekali dengan film ini. Sebuah penutup yang sempurna untuk trilogy The Hunger Games. Tampaknya setelah ini saya akan mencoba membaca semua buku-bukunya.

20 respons untuk ‘The Hunger Games: Mockingjay Part 2

  1. Herrommy Dimas Alamsyah berkata:

    SUKAAA BANGEEEET.
    Aku udah nonton sebelum The Hunger Games booming di Indonesia pas bagian Catching Fire soalnya.
    Makanya kalau ada yang bilang Mockingjay part 2 itu jelek, aku yakinnya mereka emang cuma ikutan hype dan antusias yang lain aja. HIHIHI.

    Maafkan. Soalnya film ini udah cukup sempurna banget kalau buatku untuk menutup trilogi The Hunger Games.

    • cK berkata:

      Aku juga udah nyimak film ini dari awal. *toooss*

      Dan aku gak ngerti mana yang jelek dari Mockingjay, karena sepanjang film aku menikmati banget. :”)

  2. christin berkata:

    aku baca dan suka novelnya e. takutnya kalo nonton nanti merusak imajinasi. tapi kayaknya enggak ya chik? secara jennifer lawrence gitu. utk mockingjay 1 yang lambat… di buku pun demikian… bosaaaaan :)) sepertiga terakhir baru seru. tapi ya kayak gitu itu endingnya. cari donlotan ah.

Tinggalkan Balasan ke cK Batalkan balasan