Jalan-jalan ke IKEA

pergi ke IKEASiapa yang suka mendesain rumah? Pastinya tahu dong toko furniture besar bernama IKEA. Toko furniture asal Swedia ini memiliki aneka desain furniture dan barang-barang rumah tangga dengan desain cantik dan unik.

Buat anak-anak, toko yang paling menghibur adalah toko mainan. Namun untuk orang dewasa, toko furniture dan alat-alat rumah tangga merupakan ‘toko mainan’ bagi mereka (setidaknya buat saya).

Sebelum ada IKEA, saya suka sekali pergi ke Ace Hardware, Informa, atau Kare untuk sekadar melihat barang-barang yang mereka pajang. Rasanya ada kepuasan bisa melihat-lihat, apalagi jika memilikinya.

Sayangnya harga furniture dan barang-barang rumah tangga tidak semurah mainan anak-anak. Tetapi pergi ke tempat-tempat tersebut menjadi semacam hiburan buat saya.

Maka ketika IKEA membuka toko pertama di Indonesia yaitu di daerah Alam Sutera, Tangerang, saya pun mencoba mengunjungi IKEA. Pada kunjungan pertama, saya pergi bersama Fany, Goenrock, dan Fanny. Rasanya seperti turis yang pergi ke taman bermain. Kami pun foto-foto sebelum masuk.

turis IKEA

 Difoto oleh @Goenrock

Begitu sampai, kami tidak langsung melihat-lihat, melainkan makan dulu. Maklum, perjalanan yang cukup panjang antara Jakarta ke Tangerang cukup memakan waktu dan sesampai di sana kami kelaparan.

food court

Food court IKEA

Saya suka sekali food court di IKEA. Makanan yang dijual masih termasuk ramah di kantong, rasanya enak, dan tempatnya bersih! Pencahayaannya bagus sehingga cocok untuk foto-foto makanan, dan desain food court tentunya menggunakan furniture dan barang-barang dari IKEA. Saya suka sekali bagaimana mereka mendesain food court dan mengajarkan orang-orang untuk self-service dalam menggunakan food court ini.

makanan di IKEA

Swedish meatball yang tersohor itu

Jadi setelah makan, pengunjung diminta untuk mengembalikan troli dan baki makanan ke tempat yang telah disediakan. Entah apa karena saya pergi ke IKEA pas hari kerja, pengunjung yang datang cukup tertib dan menuruti petunjuk yang diberikan.

Padahal beberapa minggu yang lalu saya membaca artikel bagimana para pengunjung IKEA mengalami ‘culture shock’ karena tidak terbiasa dengan sistem self service dan tetap meninggalkan sisa makanan di atas meja. Namun hal itu saya rasa terjadi pada akhir pekan yang ramainya minta ampun. Tampaknya hari kerja merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi IKEA.

Selesai makan, hiburan dimulai!

bantal peluk

Bantal untuk yang butuh pelukan

Memasuki IKEA, saya merasakan perasaan senang seperti tupai yang menemukan kacang. Senang sekali melihat desain-desain furniture yang ditata dengan baik, rapi, dan menyenangkan mata. Rasanya ingin membeli semua barang yang ada untuk di rumah.

Untuk berbelanja di sini, ada caranya lho! Lantai atas bisa dibilang sebagai showroom, sedangkan lantai bawah adalah barang-barang yang bisa dibelanjakan. Namun di showroom ada beberapa barang yang bisa langsung diambil dimasukkan ke kantong belanjaan. Sedangkan yang ukuran besar seperti lemari, tempat tidur, kursi, dan lain-lain bisa diambil di lantai bawah.

cara beli

 Cara berbelanja di IKEA

Di IKEA disediakan kertas dan pensil untuk mencatat barang yang akan dibeli. Nah, barang yang diinginkan ditulis kodenya supaya nantinya bisa dicari di bagian gudang barang. Dikasih meteran juga lho supaya kamu bisa mengukur barang yang akan dibeli. Membantu banget kan? 😀

gudang

Bagian ‘gudang’ barang

Sedangkan barang yang akan langsung dibeli, disediakan kantong bahkan kereta dorong untuk memudahkan membawa barang.

kantong

Kantong belanja

Kalau saya sih memilih untuk memotret barang-barang yang bagus dan dimasukkan ke album favorit untuk bahan pertimbangan apakah jadi dibeli atau tidak.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Beberapa harga barang di IKEA ada yang cukup murah karena diproduksi secara massal. Namun sekalinya ada yang mahal, ya mahal banget. Salah satu kitchen set yang dijual di sini ada yang mencapai 100 juta!

WC

Takut ada yang ngebom di sini sampai dikasih tanda 😛

Ketika melewati bagian mainan, langsung teringat masa kecil. Mainan sekarang lucu-lucu dan variasi. Apalagi boneka yang dijual di IKEA ini sungguh kreatif. Misalnnya boneka kodok ini kalau dibalik bisa jadi boneka pangeran. Persis seperti cerita Prince of Frog.

boneka kodok

Di IKEA juga memberikan petunjuk bagaimana menata ruangan dengan ukuran rumah yang tidak besar. Penataannya begitu apik sehingga ruangan terlihat tidak sempit dan memaksimalkan segala sudut.

desain ruangan

 Desain ruangan ala IKEA

Buat ibu-ibu yang punya anak bayi, jangan khawatir, di sini disediakan tempat ganti popok dan ruang menyusui yang lucu karena diisi dengan perabot IKEA. Untuk anak-anak balita juga disediakan area bermain yang dijamin bikin mereka betah.

ruang menyusui

Ruang ganti popok

Berikut foto-foto desain ruangan di IKEA yang saya suka.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Yang pasti kalau ke IKEA pastikan dulu barang yang mau dibeli. Saya sendiri cukup kalap membeli printilan ini itu yang gak ada di daftar. Ya habis gimana, rasanya sangat sulit untuk tidak dibeli. 😆

belanjaan

Belanjaan Chika

Kunjungan pertama ke IKEA, saya menghabiskan waktu hingga 6 jam di sini. Sungguh tak berasa keliling-keliling IKEA hingga mampu menghabiskan waktu segitu banyak. Di kunjungan kedua, saya menemai Popon membeli perabot. Kali ini hanya memakan waktu lebih cepat karena sudah tahu barang-barang yang mau dibeli.

belanjaan popon

Setidaknya belanjaan saya gak separah Popon

Tak lupa juga mencicipi makanan lainnya di food court. Tampaknya dengan dua kali ke sini dan dua kali makan tiap ke sini, saya sudah mencicipi hampir semua menu di IKEA. Sejauh ini yang menjadi favorit saya adalah Swedish Meatball, Tuna Croissant, dan Baked Chicken Leg with Dill Sauce. Kalau dessertnya menurut saya enak semua. 😀

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

 Aneka makanan di IKEA

Oh iya, di IKEA ada es krim seharga Rp 4000 yang rasanya enak! Ya kayak ice cream cone biasa sih, tapi cuma 4000 perak dan belinya self service. Kayak gimana? Simak videonya di sini.

Self service ice cream

ice cream

Ice cream Rp 4000

Menurut saya IKEA bisa menjadi salah satu tujuan wisata di Tangerang. Kenapa? Karena menjual barang-barang lucu dan unik, food court yang menyenangkan dengan varian makanan yang enak dan terjangkau, serta area yang bersih dan menarik.

Kalau kamu, sudah pernah ke IKEA? 😀

IKEA Indonesia
www.ikea.co.id
Jl. Jalur Sutera Boulevard No. 45
Alam Sutera, Serpong, Tangerang 15320
Indonesia

Jam Buka Toko:
Senin – Minggu 10.00 – 22.00

Jam Buka Restoran:
Senin – Minggu 09.30 – 21.00

38 respons untuk ‘Jalan-jalan ke IKEA

  1. mr jahe berkata:

    Memang tempatnya asik banget. Suasananya enak. Parkir gratis. Harga jajanannya terjangkau. Sempat datang di minggu pertama pembukaan. Bisa cetak foto gratis trus salah satu petugas pencetaknya adalah artis. Hihihihi.

    Tapi saya jadi berpikir kalau memperhatikan pengunjung IKEA. Jarang yang membeli produk-produk mahal. Bakal bertahan lama ga ya?

    • Adiitoo berkata:

      Iya, Mas Goen. Baca dan lihat postingan ini bukannya mau belanja, tapi bawaannya laper. Pengen makan di IKEA.

      Kitchen set yang warna biru aku suka banget. Penataannya keren. Tapi, mengingat belum punya rumah sendiri, jadi sedih 😦

      Pengen ke IKEA. Pengen ke tempat mainannya.

  2. nunik99 berkata:

    rencananya mau kesini sama goen, tapi mungkin lebih mudah menyamakan jadwal dengan chika dkk daripada sama aku :)))) ,,, dari awal ada, pengen banget kesini tapi karena pertimbangan jauuuuh sampe sekarang belum keturutan :))) ,,

    ntarlah ambil cuti sehari aja, konon katanya ndak menyenangkan kalo ke sana pas weeknd

  3. ndop berkata:

    Sebagai penduduk kota kecil, aku baru tau IKEA. kalau ke ace hardware pernah dulu pas ngekos di denpasar. Untungnya harganya relatif mahal2, jadi paling enak ya diliatin aja hahaha

  4. arya berkata:

    dr swedish meatballnya, buat gue highlightnya justru mashed potatonya. :)) the meat ball? enak, tp overrated. senang jg sama kopi 7 ribuannya. kopinya proper dan enak. gue bayar 7 ribu minum kopi 2 gelas dan teh segelas. hahaha.

  5. Riza berkata:

    Di sana kalau hanya melihat lihat boleh gak?
    Dan juga apa diperkenankan membawa kamera (dslr) ke dalam sana? Soalnya recommended banget buat hunting, pengen kesana tapi takutnya ga boleh hunting.
    Mohon jawabannya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s