Membaca dari judul mungkin ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Yang setuju mana suaranya? 😛
Di Jakarta banyak sekali lapangan kerja, baik untuk yang sudah mengecap ilmu di perguruan tinggi hingga yang tidak selesai sekolah. Kamu bisa menemukan banyak lapangan kerja dengan mengamati keadaan sekitar.
Dengan banyaknya lapangan pekerjaan di ibu kota, mencari duit di Jakarta semakin mudah. Gak percaya?
Cobalah berdandan lusuh, kalau perlu gak mandi 3 hari, pakai baju yang sudah kotor dan sedikit robek. Lalu berdirilah di dekat lampu merah sembari mengetok-ngetok tiap mobil. Bersiaplah mengulurkan tangan ketika jendela mobil terbuka. Dapat duit deh. Mudah kan?
Mau ngasih atau tidak, pilihan ada pada kamu…
Atau kalau mau lebih niat, bawa alat musik (biasanya gitar atau ukulele) lalu cobalah mengamen di lampu merah. Duitnya lumayan bisa buat makan dan ongkos pulang. Kalau ada lebih biasanya buat beli makan besok. Kalau mau hemat, ya ditabung.
Gak mau banyak usaha? Bawa diri dan temukan belokan terdekat. Di Jakarta, belokan aja bisa diduitin! Bantu kendaraan yang mau putar balik atau belok ke kiri/kanan, jika pemilik kendaraan cukup baik hati, biasanya dikasih receh atau maksimal dua ribu rupiah. Jarang banget sih ada yang ngasih goceng.
Polisi cepek, sebutan untuk yang suka minta receh di belokan
Musim hujan, bukan penghalang untuk mencari rejeki. Siapkan payung. Kalau bisa yang banyak dengan ukuran besar. Ketika hujan melanda, jadilah ojek payung.
Uang yang dihasilkan memang tergantung keikhlasan si pemberi, namun hasil ojek payung dalam sehari sudah bisa untuk makan dan jajan gorengan. Tapi hati-hati, siapkan fisik ketika akan melakukan pekerjaan ini, karena kalau dalam kondisi tidak fit, kamu bisa kena masuk angin atau demam.
Tuh kan, begitu mudahnya mencari uang di Jakarta. Tidak heran banyak orang berbondong-bondong hijrah ke Jakarta walaupun belum memiliki pekerjaan.
Kata siapa susah cari duit di Jakarta?
.
Postingan ini tercipta karena seringnya melihat para pengemis dan polisi cepek di mana-mana…
semarang juga sepertinya 😦
prihatin..
Yang kayak gini mengatasinya gimana ya? 😕
Setuju… meski agak gimana gitu yaa ._.
Ada juga anak SD bawa-bawa alat musik kecrekan, terus nyanyi lagu galau.
Atau mas-mas bertindik dan bertato muncul dalam angkot, yang ngomongnya: (dengan nada agak menggeram begitu) “Bapak-bapak, Ibu-ibu, daripada kami merampok atau mencuri, lebih baik kami minta baik-baik!”
Hanya di Ibukota (Jabodetabek deh :p) bisa ngeliat yang begitu.
Itu termasuk juga pekerjaan ya? (menghela napas)
Aku kadang kasihan melihat anak-anak ini, kadang ada yang sekolah terus malemnya ngamen untuk cari duit. Tapi ada juga yang minta-minta terus uangnya dikasih ke penguasa tempat tersebut (kayak gini yang bikin ragu untuk ngasih, dan akhirnya memilih untuk gak ngasih).
Kayak gini bisa termasuk pekerjaan, apalagi pengemis yang ternyata di kampungnya mereka punya rumah dan mobil hasil dari ngemis. Yang tamat sekolah dan kerja kantoran aja belum tentu bisa beli rumah dan mobil. 😐
MENDINGAN cr kerja didaerah masing2 saja,di jakarta pusing
Cari kerja di Jakarta gapapa sih, asal gak habis itu malah gak dapat kerjaan dan terluntang-lantung…
Dosen saya yg pada lebaran kemarin berkunjung ke Indonesia selama dua bulan juga berkata demikian. “Di Indonesia ternyata banyak sekali lapangan kerja”, katanya, “hanya dengan modal peluit, sudah bisa mendapat seragam dan pekerjaan tetap (tukang parkir)”.
Dan masih banyak kreativitas lainnya yang bisa menghasilkan duit…
Susah kalau mentalnya masih pada suka nadah dan ga tau mau malu untuk mintak…
Bakalan terus ada yg kayak begini..
Semacam masalah yang gak ada solusinya sih…
anggapan orang-orang di desa dimana saya tinggal memang begitu, makanya banyak penduduk di desa saya merantau ke jakarta 🙂
Makanya gak heran juga kalau terciptanya lapangan pekerjaan tersebut. Selama tujuan bekerja untuk cari duit (bukan mengikuti passion, idealisme, jenjang karir, dll), rasanya bisa ditemukan di sini.
mudah sekali yah, semudah mengedipkan mata…..
jakarta memang mesin uang
Gak heran kalau pada ke sini. 😀
Ayooo ke Jakarta kalo begitu…
Gak perlu kursus yaaa.. Sudah bisa mbangun rumah dan beli mobil kayak pengemis pengemis.., eh atau mereka jangan jangan ada kursusnya ya? Semacam ekting memelas gitu.. Hihihi..
Betul. Paling resikonya kena penyakit kulit sih karena kelamaan kena terik matahari…
Salatiga belakangan juga mulai banyak yang kayak gitu, polisi cepek, sama anak seusia sekolahan minta-minta.
Kayaknya bisnis tersebut sudah mulai jadi tren. 😀
Kunbal, ya. 🙂
Wah rupanya fenomena ini memang sudah melebar ke mana-mana ya. 🙄
Yang susah nyari duit di Jakarta adalah jika kita mencari duit secara idealis
Betul banget.
soalnya ada contoh pengemis kaya, jadi hilang satu tumbuh 100
Iya, makin banyak sekarang…
Di Malang juga mudah cari uang kalau gitu kak…
Dicoba aja. *eh*