Bulan Puasa Sebagai Bulan Pembenaran

foodMenjelang bulan puasa seringkali saya mendengar kalimat seperti ini, “Puas-puasin dulu makan, bentar lagi khan puasa.”

Hal itu seakan-akan saat bulan puasa kita tidak bisa makan enak. Padahal ketika berbuka puasa kita masih bisa makan enak di resto atau makan camilan yang kita inginkan.

Atau ketika berbuka puasa banyak yang ‘membalas dendam’ setelah berpuasa seharian dengan memberikan reward ke diri sendiri berupa makan enak dan jajan beraneka macam snack.

Ya gak dilarang sih, tapi apa gak kaget tuh perut setelah berpuasa seharian lalu dihantam dengan aneka makanan yang manis-manis (terlalu banyak manis gak baik lho) atau jajan di pinggir jalan yang kita tidak tahu kebersihannya (okelah anggap saja ini vitamin, tapi ada beberapa orang yang gak bisa mengkonsumsi jajanan pinggiran)?

Bahkan ada beberapa penyakit yang rentan muncul saat puasa seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, gula darah rendah, flu dan batuk.

Padahal puasa sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selama berpuasa sistem pencernaan akan beristirahat sehingga tubuh bisa kembali fokus untuk menyembuhkan, memperkuat, dan memperbaiki organ internal, serta menurunkan berat badan.

sahur

*naik ke atas meja*

Banyak sekali pembenaran yang mengatasnamakan bulan suci Ramadan ini. Begitupun dengan Lebaran. “Mumpung Lebaran, puas-puasin makan enak. Setahun sekali nih kayak gini.”

Menurut saya kalau mau makan enak tiap hari gak dilarang lho. Cuma ya jaga kesehatan aja jangan sampai makanan yang dikonsumsi malah bikin badan gak sehat. πŸ˜›

Seperti halnya ibadah. “Mumpung bulan puasa, banyak-banyakin ibadah. Kumpulin pahala”. Ya bener juga sih, tapi bukan berarti setelah Lebaran lewat, ibadah ditinggalkan tho?Β Ah embuhlah, cuma mau nulis apa yang ada di pikiran. πŸ™„

Sekalian mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Maaf-maaf ya kalau Chika ada salah. πŸ™‚

Suju

Gambar diambil dari Twitternya @SJKyutie

11 respons untuk β€˜Bulan Puasa Sebagai Bulan Pembenaran’

    • coratcoretadiitoo berkata:

      Adikku pernag ngajak ayah makan di luar 2 hari sebelum ramadan. Adik nyeletuk, “Yuk, pa, makan enak dulu. puasa nggak bisa makan enak,”. Papa dengan santai ngejawab, “Kalau mau mati besok, ayok kita makan di luar yang enak malam ini, kalau enggak, buat apa? Memangnya masakan mama nggak enak?” πŸ˜†

  1. sabaiX berkata:

    Aku lebaran ini malah pindah rumah, jadi kerjaannya beberes dan ngepel melulu… nggak sempat makan2 enak. Ini tips tetep langsing singset ala Swastika :))

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s