Liburan Disela-sela Kerjaan

Empat hari kemarin adalah hari-hari sibuk untuk saya. Seperti biasa, saya membantu pekerjaan Mama yang biasa mengadakan seminar atau workshop. Acara ini biasanya diselenggarakan di luar kota, sama seperti waktu saya ke Jogja dua tahun yang lalu dan ke Palembang setahun kemarin.

Selain ikut membantu Mama, saya otomatis ikut bepergian ke luar kota. Kerjaan kantor gimana? Oh…kebetulan saya bisa cuti. Jadi saya bisa tenang membantu pekerjaan ini.

Hari pertama adalah pergi ke Batam. Saya bertolak dari Bandara Soekarno Hatta-pada pukul 14:00 tepat. Alhamdulillah penerbangan Singa berjalan dengan baik dan mendarat dengan mulus di Bandara Hang Nadim, Batam.

Maksud hati ingin kopdar dengan blogger Batam, namun apa daya? Ternyata jadwal saya cukup padat. Sesampai di sana, pak Surya–sang tour guide langsung membawa rombongan untuk keliling Batam. Diterangkan olehnya beberapa sejarah Batam –yang sayangnya– saya kurang mendengarkan, haha! 😆

Kemudian setelah itu balik ke hotel untuk mandi dan lain-lain, setelah itu makan malam di restaurant Golden Prawn. Waw, restauran ini mampu menampung hingga 1000 tamu. Pemandangan dari resto ini adalah laut dan lampu-lampu di Batam.

Di sini saya menemukan makanan unik. Namanya gong-gong. Gong-gong merupakan sejenis siput atau keong dan merupakan salah satu makanan khas Batam. Saya pun dengan berat hati mencoba gong-gong ini. Errr…berasa seperti di Fear Factor. 😐 Berikut adalah skrinsyutnya.

Rasa Gonggong ini seperti cumi. Tetapi capitnya agak keras, jadi lebih baik tak usah dimakan. Penampilannya? seperti keong yang biasa saya beli waktu SD! Yaiks… Dan makanan lain yang saya makan adalah cumi goreng tepung, ikan kerapu goreng, dan kepiting berbumbu. Setelah makan malam, rombongan segera kembali ke hotel untuk istirahat karena besok harus menyiapkan acara seminar.

Paginya saya bangun jam 5:30 WIB kemudian segera sholat, mandi dan sarapan. Acara seminar dimulai pukul 9 dan selesai pukul 1. Setelah itu rombongan langsung meluncur menuju hotel, berkemas, dan segera menuju Batam Center untuk menyeberang ke Singapore dengan menggunakan kapal feri (Duh, gak sempat jalan-jalan keliling Batam :(). Ketika ke bagian imigrasi, banyak sekali yang mengantri. Entah kenapa saya mendapat counter imigrasi di mana petugasnya ganteng! Mirip Sultan Djorgie! Gyahahahah!! *gak ada skrinsut, karena kata guide-nya, dilarang mengambil foto di bagian imigrasi*

Ok ok…lanjut cerita lagi. Setelah itu menuju ruang tunggu, dan menunggu sekitar setengah jam, sampai akhirnya saya menaiki kapal feri dan segera mengambil tempat duduk. Sialnya, saya duduk di kursi tempat angin mengarah. Otomatis saya langsung masuk angin. Cih!

Setelah sampai di Singapore, saya pun dengan noraknya foto sana sini. Bukaaan! Saya bukan berfoto-foto narsis, tapi lebih ke foto-foto keadaan di sana. Lama tak ke Singapore, rupanya sudah banyak perubahan. Sekarang lebih banyak pertokoan dan mall. Selain itu jadi lebih banyak tempat wisata!

Sayangnya sedikit sekali kesempatan untuk memotret. Mobil terus melaju menuju hotel. Setelah itu beristirahat sebentar, sholat dan mandi, kemudian berangkat menuju Orchard Road untuk jalan-jalan sekaligus makan malam. Jauh-jauh ke Singapore, ternyata saya makan malam dengan ayam penyet. D’oh!

Setelah makan dan berbelanja, saya kembali ke hotel untuk berusaha online. Dan ternyata sulit! Di hotel mesti membayar untuk online dan saya malas! Masa mesti bayar? Di Batam saja saya mendapat internet cuma-cuma! 👿 Akhirnya saya pun berusaha nge-net dengan nyolong wifi entah-punya-siapa. Sialnya, di atas jam setengah 11, wifi itu mati. Mungkin dimatikan sama yang punya. Ah sudahlah, ini pertanda saya harus tidur.

Hari kedua di Singapore saya kembali bekerja mengurus seminar. Setelah itu baru jalan-jalaaaaaan!! Sayangnya karena pergi dengan rombongan teman-teman Mama, otomatis tidak ada teman asyik yang bisa memotret saya. Ada pun satu om yang banyak saya repotkan untuk memotret saya. Habis yang lain kayaknya kurang excited untuk foto-foto.

Keliling Singapore membuat saya semakin kagum. Negara ini mengalami perkembangan terus menerus. Singapore adalah negara multi-kultur yang bersahabat. Saya bisa menemukan mereka dengan ras yang berbeda, dan terlihat akrab. Saya pun merasa aman jalan sendirian. Mengambil foto di sepanjang jalan (walaupun adaaa aja yang melihat dengan heran. Kesannya saya ini turis… *emang turis sih*). Bahkan binatang liar pun bebas berkeliaran di sini tanpa perlu takut dibantai atau tertabrak. Terlihat dari seekor burung yang dengan nyamannya ‘berjalan’ di trotoar.

Seekor burung yang dengan damai berjalan di atas trotoar

Saya pun mengitari tempat-tempat wisata di Singapore bersama rombongan. Berikut adalah skrinsutnya…

Hari ketiga di Singapore, saatnya pulang! Jam 10 saya segera check-out dari York Hotel dan segera menuju Changi Airport. Uuuuh, bandaranya sekarang makin keren! Perjalanan dari terminal ke terminal bisa menggunakan monorail khusus. Ckckck…waktu di Bandara Soekarno Hatta, saya jalan kaki dari terminal ujung depan ke terminal ujung lainnya untuk mencari rotiboy (mama saya kepingin roti ini, maka mencarilah saya sampai ujung terminal 2), dan jaraknya lumayan bikin pegel

Hiks…sedih rasanya akan meninggalkan Singapore, kota bersih yang bebas macet serta penuh dengan mobil-mobil keren. Ah iya, FYI, di Singapore itu mobil yang boleh beredar hanya mobil keluaran minimal 8 tahun yang lalu. Jadi bisa dibilang mobil-mobil yang beredar di sini adalah mobil-mobil baru yang keren. Seperti di film Fast & Furious!

Singapore terbilang tertib. Saya menyimpulkan, karena luas negara ini yang tidak begitu besar (dibandingkan negara lain), maka pemerintah bisa lebih fokus dalam mengembangkan semua sarana yang ada. Tour guide-nya menceritakan bahwa Singapore sendiri sebenarnya tidak memiliki hasil bumi. Mereka lebih mengimport, mengolah, kemudian mengekspor. Seperti halnya minyak, mereka mengimpor dari negara tetangga, mengolahnya, kemudian menjualnya ke negara-negara yang berminat.

Tak heran apabila negara ini semakin maju. Belum lagi tata kotanya yang begitu indah. Memang masih banyak negara lain yang memiliki tata kota indah. Namun untuk ukuran negara Asia, Singapore adalah salah satu negara yang paling ingin dikunjungi oleh banyak orang.

Singapore…saya ingin kembali lagi ke sana. 😀 Jakarta, I’m homeeeeee!!!

.

Kembali ke menu awal… >>>

72 respons untuk ‘Liburan Disela-sela Kerjaan

  1. chic berkata:

    oleh-oleh kuuuuuuuuuuuuuuuu 😈

    eh.. eh kamu keliling pake bus yang warna-warni itu ya? hihihihi

    eh.. eh tumben saya masih bisa keduax disini… 😆

    ¤ cK ¤
    saya pakai mobil travel kok. 8)

  2. Nike berkata:

    wooo… ogah ah nyicipin gonggong. Pernah liat di Wisata Kuliner itu

    ¤ cK ¤
    tadinya saya juga ogah. tapi kalau nggak nyoba, nanti penasaran. 😆

  3. niken makki berkata:

    huhuuhu,,kangen pengen kesana lagi, bener chika,kalo disana kita ngerasa aman kalo pergi2 sendiri *pengalaman sempet nekat naek taksi bedua doang sama temen padahal belom penah kesana dan ngebet banget ke bugis,abis gerombolan yang laen pada lelet* heheh,,

    udah gitu tertib banget disana,bersih,,dan memang sihh spore tuh “negara beton” kemana2 banguan semuaaa,,but it still beautiful for me..

    trus peraturannya ttg makan permen karet,ngerokok,dan kebersihannya..mantap deh 😉

    ¤ cK ¤
    iyaaaa. makanya di jalanan itu bersiiih banget. banyak banget pengalaman yang saya dapat sewaktu ke sana. tapi kalau dalam satu postingan rasanya tidak cukup. mungkin akan saya bahas di postingan lain. 😀

  4. uchie berkata:

    Chikaaa, ternyata dirimu ke singapore???
    Huhu.. jadi inget pelarian gue semalem kesana *nyasar ding*
    Nti kalo kopdar sms ya.

    ¤ cK ¤
    kamu ada di mana, chie?? 😀

  5. restlessangel berkata:

    gonggong seperti keong, ya ? jangan2 itu diimpor dr sawah-sawah di jawa terutama jawa tengah ? *keong mas masih buanyk terdapat*
    hanya biar lebih eksotis, disajikan brg keongnya :mrgreen:

    btw kerjaan mamamu kok asik gt, bisa jalan2. pengen ngobrol sama mamanya chika 😛

    ini toh yg bikin chika fakir benwit
    😆

    ¤ cK ¤
    iya nih mbak. di sana koneksinya susah… 😆

  6. didut berkata:

    hmmm…cuman pernah numpang transit doang di singapura ….tp airportnya memang cool 😛

    ¤ cK ¤
    betul! ah…jadi pengen ke sana lagi~

  7. Ries berkata:

    Oh ini tokh maksudnya lagi gg ngantor 😀

    *kamu beneran makan gonggong itu chik 😯 ngebayangin daging mirip siput yg berlendir aja udah enege

    ¤ cK ¤
    beneran makan. 3 biji pulak! 😈

  8. Mbelgedez™ berkata:

    .
    Kalo situh ngajak sayah, bisa tak fotoin sampe muntah….
    Bisa tak ajak keluyuran naek Subway/ MRT…..

    :mrgreen:

    ¤ cK ¤
    sayangnya saya udah ada tour guide. jadi semua sudah diatur. :mrgreen:

  9. Mbelgedez™ berkata:

    .
    Oiya. Gonggong ituh sebenernya bekicot tapi jenis laen. Yang emas kalo ndak salah.
    Dulu bekicot di Jateng rame di ekspor ke Perancis dan diberi nama eksotis kalo ndak salah, Escargot yak ???

    :mrgreen:

    ¤ cK ¤
    wah…kurang tau tuh… 🙄

  10. pengendara berkata:

    gonggong enak lagee,
    .
    saya sering cari di bawah pelantar (tempat untuk berjalan di atas laut) dan direbus doang pakai garam,
    .
    enaaak

    ¤ cK ¤
    bukan favorit sih, tapi setidaknya sudah mencoba… 😛

  11. adahendra berkata:

    waaah batam…kangen batam *my home*
    ….gong-gong…gmn rasa gong-gong nya?? apalagi pake sambal kecap enak banget tuh….
    di batam sempat keliling ke Mega Mall ngak?? 😀

    ¤ cK ¤
    gak sempat keliling. di batam cuma 23 jam. 😥

  12. suprie berkata:

    nganu chika, kemaren waktu ngobrol sama orang singapore, dia bilang singapore gak mungkin kaya gini kalau bukan karena orang indonesia.

    Rumah sakit di singapure yang isi siapa ? kebanyakan orang indonesia
    Apartemen di singapore yang isi siapa ? kebanyakan orang indonesia

    jadi mereka gak mungkin idup tanpa kita

    gyahahahahahaha

    dan gw setuju klo mereka lebih tertib dan teratur, tapi aku rasa itu gara – gara wilayah mereka yang kecil, jadi lebih gampang ngaturnya

    ¤ cK ¤
    memang betul. saya banyak dipaparkan fakta-fakta mengenai singapura. dan ujung-ujungnya itu karena Indonesia. 🙄

  13. Mada "Mahadaya" berkata:

    Setujuh sama Imam, selain SOTOSOP-nya jago, ternyata dirimu jago layout bangunan disana 😛

    Btw gimana klo KOPDAR-nya kapan-kapan disono aje??

    ¤ cK ¤
    boleh. ntar kamu yang jadi EO-nya ya. 8)

  14. ndop berkata:

    ke Singapura??

    huwaow…

    tapi…

    aku jijik sama kerangnya ituu.. *dasar si ndop ndak tau makanan enak!*

    wekekeke…

    ¤ cK ¤
    rasanya biasa aja kok… 🙄

  15. ichan berkata:

    biasanya sih gue cuman numpang pipis doang di singapur trus pulang lagi ke jakarta.. *blagu mode

    MANA COKLAAAAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTT?????

    ¤ cK ¤
    ke sini donk chan… 8)

  16. niez-nya adit berkata:

    Ketika ke bagian imigrasi, banyak sekali yang mengantri. Entah kenapa saya mendapat counter imigrasi di mana petugasnya ganteng! Mirip Sultan Djorgie! Gyahahahah!! *gak ada skrinsut, karena kata guide-nya, dilarang mengambil foto di bagian imigrasi*

    bukaaaaaaaaann…itu karena petugas counternya gamau difoto sama mba chika…takut dipelet… 😆

  17. Gabrielle "Sylar" berkata:

    hai CK !! Postingan kamu menarik sekalee.. !!

    Gw jadi semakin ingin segera menggunakan kartu kecil berlabel NPWP dan berjalan2 menghabiskan liburan di Negeri Singa itu …

    Makasih ya … 🙂

  18. agus widodo berkata:

    saya juga ingin ke singapura tapi dengan membawa sepeda. Sewaktu di sana apakah Anda melihat orang bersepeda di sepanjang jalan. Apakah pemerintah singapura membebaskan orang bersepeda? tk

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s