Komentar Pembawa Maut

Mampir ke artikel blog Bang Eby disini, dan ketika menelusuri komen, saya menemukan link-link artikel yang cukup menarik perhatian saya. Pertama adalah berita ini. Berikut adalah kutipan yang saya kupipes langsung dari detikinet.

Blog Dihina, Gadis Bunuh Diri
Fino Yurio Kristo – detikinet

Kitakyushu, Jepang – Seorang gadis ABG Jepang usia 16 tahun mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, yakni gantung diri di kediamannya. Dia meninggalkan sebuah catatan bahwa dia merasa tidak senang karena dalam blognya, ada teman yang menghina dirinya.

Keluarga sang gadis yang tak disebutkan detail identitasnya ini, langsung melapor ke pemadam kebakaran setempat setelah mengetahui peristiwa tragis itu.

Pihak sekolah si gadis segera mewawancarai beberapa teman sekelas terkait kasus ini. Ternyata memang ada yang mengaku telah menulis kata-kata hinaan seperti ‘Kamu membuatku sakit’ dan ‘Aku tidak tahu apa maksudmu’ di blognya.

“Kami menyesali kasus bunuh diri ini terjadi meskipun telah diinstruksikan bagi para murid untuk tidak menghina teman sebayanya via internet. Kami akan menginvestigasinya dengan hati-hati” demikian pernyataan pihak sekolah seperti dikutip detikINET dari Yomiuri Shimbun, Selasa (3/6/3008).

Saya menganggap ini adalah perbuatan bodoh. Pepatah lidah lebih tajam dari pisau mungkin ada benarnya. Tapi dalam hal ini bukan lidah, melainkan tulisan.

Hidup itu tidaklah semulus yang dibayangkan, semua orang pasti mengalami kerikil-kerikil dalam hidup seperti kritik dan hinaan. Namun bukan berarti kerikil tersebut mampu menghalangi jalan kita.

Masih banyak orang yang tidak sekedar mendapatkan kerikil, melainkan hujan batu. Masih banyak yang bernasib lebih buruk. Jadi janganlah berpikir bahwa karena terjatuh sekali, maka hidup ini lebih baik berakhir. Sakit hati? Bunuh diri bukanlah jawabannya!

Artikel kedua yang menarik adalah disini. Tudingan, kritik, hingga hinaan kadang membuat diri kita jatuh sejatuh-jatuhnya, hingga kadang merasa putus asa, bahkan bunuh diri seperti kasus pertama di atas. Padahal, omongan orang lain belum tentu benar.

Justru seharusnya kritikan bisa menjadi motivasi agar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dari sekarang. Siapa yang akan menyangka apabila seseorang mengkritik, namun sebaliknya orang lain memuji? Kita tidak akan pernah tahu kalau hanya mendengar dari satu sisi saja.

Artikel yang kedua adalah mengenai Siegel dan Shuster. Keduanya membuat tokoh mengenai superhero yang tenaganya lebih kuat dari besi, bisa terbang, dan berasal dari planet lain. Ketika menawarkan ke Detective Comic, ide cerita ini ditertawakan bahkan dicerca bahwa ini adalah ide buruk. Karena merasa idenya sangat buruk, maka dijual cerita beserta hak cipta tokoh tersebut hanya seharga $130 saja. Siapa yang menyangka di kemudian hari tokoh tersebut menjadi terkenal mulai dari komik hingga filmnya? Siapa yang tak kenal Superman?

Kesimpulannya, apabila kita menerima komen berupa kritikan, hinaan, sampai cercaan; akan lebih baik apabila kita mensortir perkataan tersebut. Tanggapilah dengan bijak. Jangan langsung menelan bulat-bulat dan merasa diri kita rendah. Belum tentu yang dibilang orang itu benar, tho? Bisa saja karena dilandasi rasa sirik, seseorang berusaha menjatuhkan kita, siapa yang tahu? 🙄 Memang sih kita tidak boleh negative thinking. :mrgreen:

Apabila kita mendapat kritik dan hinaan, bijaksanalah dalam menanggapi hal tersebut dan jangan dibawa emosi. Hiduplah dengan selalu menjaga energi positif dalam diri kita.

Ciao! 😀

114 respons untuk ‘Komentar Pembawa Maut

  1. goop berkata:

    […]Komentar Pembawa Maut[…]

    saya teringat sebuah jurus di dunia para pendekar, chik 😳

    ciaaatttttt!!!
    *tepar, ditendang chika*

  2. ManusiaSuper berkata:

    Anu..

    Saya jadi berpikir, kalau saya sesensitip orang-orang yang bunuh diri karena ucapan orang lain, atau karena komentar di blog saya yang penuh karakter asinan, mungkin saya akan jadi Hantu Berkonsentrat Tinggi saking seringnya bunuh diri,,,

    Mangkanya, STOP PEMBUNUHAN KARAKTER AD HOMINEM!

    TTD,

    Victim

  3. yonna berkata:

    wah saya juga gak setuju ma komentar negatif yang menghina dan menyimpang dari isi artikel yang ditulis (mengolok2 pribadi bloggernya) apalagi sampe membawa teman2nya untuk “mengeroyoknya” dengan menuliskan hinaan2 selanjutnya.

    NORAK ABIS!

    Kalo emang gak setuju, silakan kasih komentar yang relevan dengan pembahasan, mau marah mau ngotot silakan deh, tapi jangan personal attack lah. Gak kelas banget.

    Saya gak bisa nyalahin si cewek Jepang tersebut, karena kita gak tau apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa parah hinaan yang dia terima. Seharusnya si pelempar celaan pantes diteror ma arwah cewek tersebut (*bahasa film horor, mode on :mrgreen: ). Dilaporkan ke polisi jika terbukti akibat hinaannya telah menghilangkan nyawa seseorang, biar kapok dan tobat, sekalian jadi peringatan buat blogger dengan hobi serupa supaya gak sembarangan kalo ngomong 🙂

  4. realylife berkata:

    betul banget . saya menunggu kritikan tentang acara kopdar blogger sumut kemarin
    silahkan liat laporannya di postingan terbaru saya
    terima kasih

  5. cK berkata:

    @ edy
    menurutmu? 8)

    @ ale
    setuju.. 😆

    @ fanz
    wakakakak…jangan donk… 😆

    @ goop
    emang ada? 😕 :mrgreen:

    @ okta sihotang
    betul. 😀 kritik pedas juga gapapa, tapi yang dikritik harus tahan banting. gak boleh cepat menyerah dan down.. 😀

    @ manusiasuper
    wakakakak…kalau begitu postingan ini saya persembahkan buatmu, dil.. :mrgreen:

    @ yonna
    saya juga gak setuju soal penghinaan tersebut, tapi saya menyayangkan saja si anak yang bunuh diri. padahal masih banyak orang yang berdoa agar diberikan umur panjang… 😕

    @ serdadu95
    masalahnya, gak semua orang berpikiran open minded seperti itu. banyak juga yang akhirnya malah terbebani dengan komentar-komentar tersebut. 🙄

    @ realylife
    sip…meluncur kesana.. 😉

    @ alex®
    ahahahaha…many things to do in my life. saya gak mau menyia-nyiakan hidup saya untuk masalah seperti itu.. :mrgreen:

    @ nindityo
    ohohohoho…hati-hati lho, banyak blogger yang mendaftar kata p3rt4m4x di akismet. :mrgreen:

  6. GiE berkata:

    Kritik Kripik pedes itu kesukaanku, apalagi kalo ditambah kecab manis plus sambel lalab. Uhmm.. Nikmat binti lezat! Hohoho… 😆

    Eh, gimana sih cara chika nanggepin komentar yang bikin kuping memerah tanda emosi mau mendidih? Pernah nggak dapet komentar yang kayak kejadian diatas?

    😕

  7. Anonymous berkata:

    Aaahhh… postingan apa ini?? Membosankan!!!

    Sama sekali tidak ada hal baik yang bisa diambil dari sini…
    Percuma saja Anda menulis kayak gini kalo Anda sama sekali tidak melakukan apapun selain menulis untuk mencegah hal tersebut terjadi…

    Apa Anda kira dengan membaca ini orang-orang akan langsung insyaf dan menjadi lebih tegar?

    Tolong perhatikan, bahwa tidak semua itu seperti Anda dan teman-teman Anda yang tegar dan tahan banting itu, kebanyakan mereka itu lemah dan rentan..

    Lantas apa maksud Anda menulis hal ini? Saya kira hal ini justru membuat mereka semakin down (kalau saja mereka membaca) karena mereka ternyata gagal menjadi orang-orang yang Anda ceritakan yang bisa tegar itu…

  8. erander berkata:

    Sebenarnya .. postingan abang soal percaya dan pecundang ada kaitannnya satu sama lain. Kedua postingan itu abang dedikasikan kepada teman² yang merasa ‘kalah’ .. semoga kedua postingan tersebut dapat mencegah dari perbuatan seperti cerita diatas.

    Abang ingin menjadi sahabat bagi teman² yang ‘kalah’ dan memastikan mereka tidak sendiri dan masih ada kesempatan untuk membuktikan tidak selamanya kita kalah. Karena setiap manusia, diciptakan berbeda dengan talenta yang berbeda pula.

  9. Silly berkata:

    Yahhh, susah juga yach.

    We cannot please everybody.. Ini justru yang harus disadari semua blogger ketika menulis blognya. Saya juga awalnya suka sangat irritated dengan komentar2 negatif… KADANG MALAH PENGEN BERHENTI MENULIS AJA… tapi kemudian saya berfikir, kalo berhenti menulis, keenakan di dia dong… sementara sampah hati saya tetap saya bawa kemana2…

    Menulis itu terapi… jadi teruslah menulis, seberapapun jeleknya komentar yang ditinggalkan, bentuklah komunitas yg mencintai anda.

    Saya termasuk yang KENYANG dihajar berbagai pihak karena posting2 saya seringkali sensasional KONTROVERSIAL… Dan as a human being… saya juga sama… DOWN juga… tapi seperti kucing yg gak pernah mati biarpun jatuh dari pohon yg tinggi banget… Sayapun begitu, selalu belajar jatuh… supaya besok2 kalo jatuh lagi… DAH GAK SAKIT.

    Saya juga blogger pemula… baru mulai aktif menulis januari, tapi saya cepat belajar, berusaha beradaptasi… itu yang kita perlukan kalo kita ingin “survive” di dunia blogging ini.

    So…

    Komentar apapun yg masuk, entah itu negatif atau postif, jadikan sebagai pelajaran untuk lebih baik lagi… (duhh, pengen posting tentang manusia kepiting, tapi ntar kepanjangan, hehehehehe)

    Inget, hak orang kok kalau dia mo komen negatif… DAN HAK KITA UNTUK MENGHAPUS kalau kita merasa koment itu negatif dan membuat kita ndak nyaman… atau hak kita juga untuk FIGHT BALIK… baik secara terbuka, maupun melalui retorika… (bahasa apaan tuh, hehehehe… aukk ahhh, pokoknya maksudku disindir secara halus… gitu mengkali yeeee… )

    Duhhh, kalo saya dikasih kesempatan sedikit lagi coment ini bisa lebih panjang 3x lipat dari postingmu chika… jadi mending gue cabut lagi yachhh… hehehehehe…

    Chika, mohon maaf kalo komentnya puanjanggggg… as usual, gue susah sekali bisa coment pendek2… it’s printed on my gene, hehehe… 😀

    BLOG SILLY DITUTUP bukan bunuh diri karena si Secret Admirer itu lohhh… pindah doang, ke dotcom… ehhh, itu juga gunanya kalo banyak yang hina dina kita… jadi banyak yang kasihan trus banyak yang bantuin, hehehehe… kek inul itu, banyak yg kesian khan?.. nahh, blog gue juga ada yg kasian-in trus dibantuin dech…

    Jadi gak selamanya komentar negatif itu membawa dampak Negatif ke diri kita juga khan???

    Salam and maaf,

    Silly

  10. Iwan Rystiono berkata:

    Kalo aku sih…pokoknya nulis…

    Kalo ada yang nge-hina…biarin aja…toh dia punya hak kok…yang penting kita mesti bijaksana dalam menanggapinya dan nggak enggan untuk mengakui kalo tulisan kita memang ada kelemahannya…

    Aku akan lebih kaget daripada dihina di komen kalo tiba-tiba cK PM aku duluan di YM… *dijitak cK*

  11. suprie1983 berkata:

    *geleng – geleng* komentar silly saingan sama komentar nya chika…

    Yang penting berusaha!!! , klo itu gagal , yah belajar dari kegagalan , jangan gampang down… jadi in komentar negatif ke kita , jadi pembakar semangat.

    Jadi inget kisah nya the google boys … mereka menawarkan search engine mereka ke altavista sebesar 1 jt Dollar, dan altavista masih meremehkan, mereka coba jual ke Yahoo, hal yang sama terjadi, dan akhirnya mereka membuat perusahaan sendiri, dan hasil nya ??? kita tau sendiri bagaimana Google merajai dunia internet.

    Juga tentang penemu telepon, Alexander Graham Bell, saat pertama kali membuat telpon, dia di cemooh oleh presiden, siapa yang bakalan pake barang kaya gitu, tapi sekarang kita lihat telp udah menjadi bagian hidup kita.

    Jadi don’t give up!! keep trying… !!! Ganbate Kudasai !!!

  12. tintin berkata:

    ups .. well kritik itu memang harus dengan kata2x yang baik dan membawa hikmah .. 🙂 dan mendorong semangat bagi orang yang dikritik .. 🙂

  13. takochan berkata:

    Saya cuma kepikiran satu hal tante, setiap manusia itu kan punya ambang batas kewarasan untuk bisa nahan penderitaan, sebut aja kritik dalam hal ini. Batasnya juga bervariasi kan pada tiap orang?

    Selama kita masih di dalam batas itu, dikritik sampe mulut si pengkritik berbusa sih, ato sampe jari si pengkritik patah (kritik di komen gitu misalnya 😛 ) juga ya.. mari-mari aja, silahkan :mrgreen:

    Tapi, kalo sudah melewati batas, seujung kuku jempol kaki aja, siapa tau apa yang terjadi? 😐

    Oyah, saya pribadi menganggap batas itu adalah mood. Kalo lagi in a good mood ya.. oke. Tapi sebaliknya, siapa tau apa yang bakal terjadi? 😉

    Untung saja sampe saat ini saya lebih prefer melampiaskannya pada orang lain, termasuk langsung mencerca balik si tukang kritik 😛
    Yah.. bukan tindakan terpuji dan tidak patut ditiru sih 😆

    Eh, barusan ngomen apa ya? Curcol? 🙄
    Dan sepertinya ini komen terpanjang saya di blog ini, harap dimuseumkan 😆
    *honeymoon sama mas nunu’ ke Timbuktu 😛

  14. almascatie berkata:

    wah untung orang indonesia kayaknya sering banget saling ngeledek jadi kebal semua dah.. coba kalo ga bisa2 penduduk indonesia tinggal sekampung doang
    😆

  15. Mihael Ellinsworth berkata:

    Ejekan di Indonesia sudah kayak kacang goreng, kalaupun nggak laku tetap saja banyak. Makanya dilemparin sama kacang sudah kayak kapas ditembakkan kearah ubun – ubun. Tidak berefek. 😀

  16. Sawali Tuhusetya berkata:

    kata2 mbak chika bijak sekali. memang bener kok, mbak. kita mesti bisa belajar menerima kritik. ini juga sekaligus *halah* sebagai upaya utk melatih kecerdasan emosi. bagi yang alergi kritik, memang seringkali dirasakan sebagai pisau silet.

  17. goldfriend berkata:

    Bunuh diri itu kompleks banget, Chik. 😕 Bukan hanya ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya komentar yang menghina di blog. Betul, nggak se-simple itu sebuah perbuatan bunuh diri.

    Terkadang sebuah alasan yang sepele [bagi orang lain] misalnya dihina atau diasingkan oleh teman disangka menjadi PENYEBAB sebuah tindakan bunuh diri, padahal intinya bukan itu. Suatu kejadian (dihina/dilecehkan) hanya menjadi pemicu dan pencetus dari sebuah tindakan bunuh diri, tetapi bukan penyebabnya. Sementara penyebab utama itu bisa terletak jauh dari itu, dan juga melibatkan banyak hal [teramat sangat banyak, malah] 😆

    Dan benar yang dikatakan Desti, setiap orang punya batasan penerimaan yang berbeda-beda dalam menghadapi sesuatu. Bahasa sononya 😉 COPING atau adaptasi. Semakin rendah batasan itu, maka semakin besar kemungkinan untuk menghadapi suatu masalah psikologis, termasuk percobaan bunuh diri. Juga berbanding lurus dengan tekanan yang diterima.

    Nah, misalnya si Joe, saya yakin ambang batasnya itu sangat tinggi. Jadi sudah terbiasa kalau dihina-hina…. :mrgreen:

  18. cK berkata:

    @ gie
    komentar panas? lumayan sering. tergantung topik yang dibahas. biasanya kalau yang kontroversial, baru deh komennya rada-rada pedas. tapi saya sih coba nanggepin sedingin mungkin. 8)

    @ anonymous
    [mencoba menjawab dengan cool 8) ]

    Sama sekali tidak ada hal baik yang bisa diambil dari sini…
    Percuma saja Anda menulis kayak gini kalo Anda sama sekali tidak melakukan apapun selain menulis untuk mencegah hal tersebut terjadi…

    gimana saya mau mencegah, si anak itu ada di jepang… 😕

    Apa Anda kira dengan membaca ini orang-orang akan langsung insyaf dan menjadi lebih tegar?

    wah gak tau saya. silakan tanyakan para pembaca. :mrgreen:

    Tolong perhatikan, bahwa tidak semua itu seperti Anda dan teman-teman Anda yang tegar dan tahan banting itu, kebanyakan mereka itu lemah dan rentan..

    memang sih gak semua orang itu tegar. tapi fyi aja, yang mengalami hal ini banyak kok. dan mereka bisa melewati hal itu. 😀

    Lantas apa maksud Anda menulis hal ini? Saya kira hal ini justru membuat mereka semakin down (kalau saja mereka membaca) karena mereka ternyata gagal menjadi orang-orang yang Anda ceritakan yang bisa tegar itu…

    saya tidak bermaksud apa-apa, cuma sekedar melampiaskan hobi menulis sekaligus memberikan info aja. 8)

    [/menjawab dengan cool selesai]

    yak, begitulah salah satu contoh menjawab komen.. 😆

    @ nazieb
    *kemplang nazieb* 😈

    @ hanggadamai
    bukan… 😆

    @ biyung nana
    heh? kenapa na? 😯 lebaran masih lama.. 😆

    @ emyou
    waduuuh…saya gak pengen bunuh diri kok… 😆

    *memberikan konfirmasi*

    @ erander
    wah…bagus bang. postingan bang eby memang memberikan saya inspirasi untuk menulis entry ini… ^^

    saya setuju, sebisa mungkin kita harus bergelut dengan keadaan. jangan pernah menyerah.. 😀

    @ silly
    *telen aspirin dulu*

    untungnya mbak silly ini cukup sabar dengan komentar-komentar pedas tersebut. dan biasanya sekali kena pukulan yang kuat, ketika dipukul lagi, maka biasanya kita menjadi kebal. betul ga? :mrgreen:

    menurut saya semua komentar bisa bermanfaat, tergantung dari sudut pandang si pembaca aja. 😀

    @ iwan rystiono
    yuup…yang penting tetap bersemangat menulis… ^^

    @ dnial
    halah, menye-menye™… 😆

    @ suprie1983
    betul. intinya sih kalau kita diledek, dicela, dikritik ataupun dihina, jangan lantas down begitu saja. cobalah untuk tetap semangat.. 😀

    @ ratutebu
    makasih… ^^ enggak, saya gak berniat mengakhiri blog hidup kok.. 8)

    @ tintin
    berita di detik itu yang tentang anak perempuan bunuh diri.. 🙄

    ups .. well kritik itu memang harus dengan kata2x yang baik dan membawa hikmah .. 🙂 dan mendorong semangat bagi orang yang dikritik .. 🙂

    setuju… ^^

    @ takochan
    *mencoba prinskrin untuk menyimpan bukti bahwa desti pernah komen panjang*

    memang betul, saya sendiri kalau sedang tidak mood dan tiba-tiba membaca komen yang gimanaaa gitu, pasti dongkol. tapi akhirnya coba mendinginkan kepala dulu. kalau bisa jangan memperlihatkan emosi ketika membalas komen, karena malah bisa memancing pertikaian. 😉

    tapi kalau yang mengkritik itu nyolod dll, hantam saja. 😈

    *ingat-ingat kasus di blog amed. 🙄

    @ almascatie
    betul juga ya. 😕

    tampaknya kalau orang indonesia sudah kebal dikritik.. 😆

    @ mihael ellinsworth
    ahahahaha…analogi yang menarik. :mrgreen:

    tapi tampaknya memang begitu… 🙄

    @ sawali tuhusetya
    saya sendiri sering kok dapat kritikan. tapi ada yang saya terima, ada yang saya cuekin… :mrgreen:

    kalau kritik soal berat badan mah cuekin aja. 🙄

    @ goldfriend
    membaca komen bang fertob, saya jadi dejavu sama komik-komik gitu… 😕

    Nah, misalnya si Joe, saya yakin ambang batasnya itu sangat tinggi. Jadi sudah terbiasa kalau dihina-hina…. :mrgreen:

    saya juga kayaknya sudah terbiasa dihina-hina deh… 😆 apalagi si mansup tuh… 😆

  19. mysparkling berkata:

    ck.. ck.. ck..

    sebegitunya ya komen bs jadi motivasi buat bunuh diri, hmm iman-nya masih kurang tuh kek nya ya mbak?

    baydewey, aq baru tau mengenai superman seharga $130 itu? wah beneran ya, kadang ide yg kita anggap sepele n ga ada apa2nya ternyata “berlian’ dlm hidup kita 🙂

  20. aRuL berkata:

    orang jepang itu sebenarnya seperti Kayu yg rapuh….
    walau mereka smart tapi jiwa mereka tidak sekuat kepintaran mereka..
    yah bunuh diri di sana banyak, hal kecil bisa jadi motivasi untuk bunuh diri..

  21. ridu berkata:

    judulnya kaya salah satu tendangannya Ksatria Baja hitam.. Tendangan maut..

    yah dodol aja.. gara2 komen bisa bunuh diri.. tapi gappa deh.. bisa mengurangi kepadatan jepang.. 😈

  22. frozen_ berkata:

    Ini adalah satu-satunya postingan ter-“jelek” yang pernah saya lihat dan saya baca. Theme WP-nya pun membosankan! Yang komen itu-itu juga lagi. Boring! Gak ada tema lain lagi apa?!

    *kabur! takut ditimpuk 😯

    [bakalan bunuh diri g ya… mbak chik4 🙄

  23. ova berkata:

    bukannya pernah ada tu di negara kita, anak SMP tukang apa gt ya yg bunuh diri karena di-hina temen2 skola-nya. kisahny masuk Kick Andy kalo gk salah… CMIIW

    ‘pembunuhan’ itu lebih dusa drpd pembunuhan sbnrnya.. karena lewat hati dulu.. cruel..

    gw sih demen bunuhin orang di Assassin’s Creed.. hehehehe…

  24. alex® berkata:

    @ goldfriend

    Bunuh diri itu kompleks banget, Chik. 😕 Bukan hanya ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya komentar yang menghina di blog. Betul, nggak se-simple itu sebuah perbuatan bunuh diri.

    Couldn’t agree more…

    Ndak segampang itu bunuh diri memang, Bang. Butuh keputus-asaan di titik nadir atau kenekatan yang sudah dibatas kegilaan. Dan… jika dilakukan dengan sadar, butuh nyali yang besar.

    Makanya saya kalo ada yg teriak-teriak mau bunuh diri di dekat saya, saya malah bilang, “Bunuh diri saja. Lebih baik jangan berharap orang utk panik. Itu tandanya kamu masih mau hidup dan berharap orang datang menyelamatkan kamu…”

    Atau… “Butuh pisau?” 😀

    Ya. Terasa sadis memang. Tapi saya ngasih tahu, “Hargai hidup, sampai kamu betul-betul muak, bosan, dan hopeless.” Demikian kata kamerad-kamerad saya beberapa taon yang lalu.. 🙂

  25. mbelgedez berkata:

    Jadi, sesungguhnya situh jugak ngasegh kritik sekalegus saran buwat sayah, tapih dengan cara situh dengan mangsud sayah ndak tersinggung…

    Begetoo yak ???

    🙄

    ***mingsih berduka cita…. 😥 😥 😥 ***

  26. edratna berkata:

    Tiap orang mempunyai ambang batas masing-masing. Ada orang yang mudah tertekan, nmun bagi orang lain hal seperti yang dialami temannya merupakan hal sepele.
    Betulkah hanya karena komentar di blog? Mungkin sebelumnya memang sudah ada masalah, dan komentar di blog merupakan pemicunya

  27. tukangkopi berkata:

    KITA SERING TAKUT MENDENGAR PANDANGAN ORANG LAIN TENTANG KITA. PADAHAL BISA JADI ORANG LAIN LEBIH TAKUT MENDENGAR PANDANGAN KITA TENTANG MEREKA. SALAM ZUPER.

  28. GiE berkata:

    *liatin orang yang jualan kacang goreng di blog ini*

    *kacian juga nggak ada yang mau beli*

    *udah kasih aja ama semua orang disini gih, aku yang bayar*

    *duitnya? silakan ambil di bank*

    :mrgreen:

  29. ichanx berkata:

    Saya bingung ama orang yg suka mengkritik. Ga ada pilihan lain kah? Gak bisa di ribonding aja gitu? Mending botak sekalian daripada harus dikriting… Eh, ini ngebahas apa sih?

  30. cK berkata:

    @ epat
    betul.. 😀

    @ mihael ellinsworth
    *ngusir* 😈

    @ mysparkling
    iya, saya juga baru tahu. siapa yang menyangka ide yang kita sangka itu bukan apa-apa, ternyata bisa booming dan disukai banyak orang.. 😀

    @ arul
    IMO, orang jepang itu harga dirinya juga tinggi. jadi kalau mengalami suatu masalah yang kira-kira mencoreng namanya, mereka memilih harakiri..

    itu saya tahu dari komik sih.. :mrgreen:

    @ azkaa,,
    wakakakakk…saya pilih berjodoh dengan pria saja… 😆

    *ditimpuk*

    @ ridu
    waduh…komenmu itu lho… 😯 😆

    @ dana
    walah…karena patah hati, dan? :mrgreen:

    *siul siul*

    @ sigitpriyo
    yang pasti saya abstain kalau soal ini. :mrgreen:

    @ frozen_
    ahahahaha…makasih atas “kritik” nya. 😆

    blog itu khan suka-suka hohoho… 8)

    *makan kacang dari debe*

    @ ova
    apa itu assasin’s creed? game ya? 😕

    *gaptek*

    @ ghaniarasyid™
    bisa jadi mungkin ada masalah lain yang membuat dia tertekan sehingga bunuh diri.. 😕

    @ alex®
    wah, kita kurang lebih sama, lex. kalau ada orang yang bilang mau bunuh diri, saya biasanya bilang “silakan. tapi udah tinggalin apa buat keluarga? jangan sampai mereka repot ngurusin makam, pengajian, biaya tukang kubur, belum lagi hutang-hutangmu…”

    lagipula banyak yang bilang bunuh diri tapi di mulut saja. sesungguhnya yang mereka butuhkan adalah perhatian. IMO sih… 😕

    @ juliach
    asyiiikkk… :d

    @ mbelgedez
    waaah…enggak kok mas. 😯

    saya turut berduka cita ya. masih sedih? 😦

    @ edratna
    saya juga kurang tahu pemicu mengapa anak itu bunuh diri. saya hanya menyayangkan saja orang yang membuang hidupnya tanpa mau berusaha menjalani apa adanya. banyak orang yang berdoa agar berumur panjang, diberi kesehatan dan lain-lain. tapi segelintir orang tersebut menyia-nyiakan umur mereka. too bad… 😦

    @ tukangkopi
    hoh? 😯 tumben nulisnya kepslok semua.. 😕

    btw zuper itu apa ya? 😕

    @ gie
    *tendang gie ke samping debe*

    @ ichanx
    omaigat ichaaaannxx!!! 😆

    *ngakak*

  31. Rindu berkata:

    cK … tulisan kali ini bobotnya tinggi banget, saya termasuk yang sulit menerima kritik karena saya cengeng [itu intinya] mulai sekarang JANJI belajar menerima kritikan diblog saya. 🙂

  32. Alex berkata:

    “Apabila kita mendapat kritik dan hinaan, bijaksanalah dalam menanggapi hal tersebut dan jangan dibawa emosi. Hiduplah dengan selalu menjaga energi positif dalam diri kita.”

    yup..yup..’tul tu mbak..’tul sekalee…

  33. det berkata:

    bener juga apa yang ayangchika katakan, masa gara-gara komen orang aja kita jadi mati kutu sih?

    tapi kadang ada posting yang membuat pembaca bingung. misalnya curhat, tapi di sana ada tokoh utama yang identitasnya dirahasiakan. cerita jadi gak total, gak sempurna. habis baca bukannya faham malah jadi gemes. akhirnya yang keluar komen yang dilandasi rasa bingung hingga marah

    kalo begitu kejadiannya mendingan nahan diri untuk tidak komentar. cari saja postingan di blog lain yang lebih menarik. seperti punya ayangchika ini..

    :mrgreen:

  34. Vandy berkata:

    kalo aku dapet “komen yg menjatuhkan” sih penyelesaianku gampang. pertama di unapprove. kalo masih kurang ya di delete. Masih kurang juga? ya dimasukkan ke akismet supaya org itu gak bisa komen lagi. Tetep kurang juga? Komen dg id aneh2 di blog org yang menjatuhkan tadi. Ganti kita jatuhkan dia. *PUAS!!!* :mrgreen:

  35. puputs berkata:

    yakin nie bukan Hoax… kok kayaknya dibuat2…
    sekarang saya kalo dapet berita atau bacaan dari manapun… walaupun itu dari detik menit atau jam…. harus menyeringaikan alis mata setidaknya 1 detik

    fiuuuuu

  36. Mr. Fortynine berkata:

    He he…. terima kasih atas tulisan ini, mungkin dengan ini saya akan akin sering mengkritik dan meng ad hominem. Soalnya kritik dan ad hominem adalah hal nikmat, seperti halnya dengki, iri hati dan protes….

    😛

    *sok filosofis*

  37. rhainy berkata:

    ” jangan coba2 mampir dan ngata2in aku di blog ku ya!!! “hehehe….kayaknya kata2 ini mesti ditulis di header blog ku deh!!!
    apa kabar???

  38. plain love berkata:

    gini ya sis…. kalo dibilang percobaan bunuh diri sih saya udah sering nyoba… yang berhasil juga banyak *ngelirik celo celo2 dan celo3*

    fyi, celo itu saya bunuh langsung karena ada komentar yang nggak enak… begitu pula para penerusnya yang udah saya bunuh….

    ini bukan masalah menyortir kata-kata dengan bijak lagi…. saya ini orangnya cukup tegar kalo cuman diejek orang yang nggak saya kenal via internet…. yang jadi masalah adalah timing…. masalah saya nggak cuman di dunia maya aja… di dunia nyata saya juga punya masalah.,.. sama dengan manusia lainnya… ada saat-saatnya saya merasa sangat terpuruk… dan disaat-saat seperti itu bahkan komentar nggak penting macam “this blog makes me sick” pun sudah cukup sebagai alasan bagi saya untuk membunuh blogg saya…

    apalagi bagi tipe-tipe orang yang larut dalam bloggnya karena dia punya masalah di RL… orang-orang seperti itu umumnya sangat tergantung dengan pelariannya… sedikit-demi-sedikit menjadi autis dengan dunia maya miliknya sendiri… lalu bagaimana bila ada orang lewat yang tiba-tiba komentar menjatuhkan dunia maya satu-satunya ituh…??? udah RL morat-marit, CyberLife juga nggak dihargai orang….

    kesian kan…??? saya bukan psikolog… tapi saya tau bagaimana perasaan orang-orang seperti itu…I’ve been there before, ain’t goin no more…

    horeeeeee…. akhirnya bisa juga ngeblogg di coment box orang laen… yihaaa~~~

  39. plain love berkata:

    ternyata komen saya sedikit mirip dengan komen takochan dan bisa jadi contoh buat komennya bang fertob…

    memang gitu… komentar negatif itu cuman trigger…

    so be it….

  40. inidanoe berkata:

    ‘Kamu membuatku sakit’
    ‘Aku tidak tahu apa maksudmu’

    *saya kupipes langsung dari Komentar Pembawa Maut*
    *menunggu reaksi dari mbak cK*
    *siap2 panggil pemadam kebakaran* 8)

  41. ova berkata:

    iya chik.. Assassin’s Creed slh satu game terbaik (versi gw pribadi). kerenbanget.com lah

    oia..
    singkirkan ‘ego’, maka kritikan menjadi tidak lagi menyakitkan.. gw baca barusan di intisari juni punya kakak gw.. hahahahag

  42. K. geddoe berkata:

    Kalau menurut saya sih itu bunuh dirinya bukan hanya karena komentar di blognya. 😕 Bukan pukulan keseratus yang menjatuhkan, melainkan sembilan puluh sembilan pukulan sebelumnya (halah). 😛

    Jadi ya kayaknya anak itu sendiri sering di-bully. Menulis blog sebagai pelarian, dan malah di-bully lagi oleh ‘musuh-musuhnya’ di dunia maya. Yang menulis komentar-komentar maut itu toh teman sekelasnya juga, ‘kan? 🙂

  43. ndop berkata:

    walah saya (semoga) justru sebaliknya! kalo dihina, ya.. mikir keras untuk memperbaiki diri. introspeksi. buktinya, templeteku yang dulu di hina, langsung tak ganti total dengan templet baru yang (semoga) tidak menuai hinaan lagi! amiin… salam kenal! mampir ke blogku dong.. (ujung-ujungnya.. minta komentar juga.. hehehe)

  44. yonna berkata:

    @Chika
    iya sih Chik, kalo bunuh diri gara-gara gak kuat dihina di blog emang sayang banget, kesannya mentalnya lemah dan cengeng 🙂

    tapi ribut-ribut akibat blogging emang rame belakangan ini, saya pernah denger berita tentang seorang laki-laki dituntut Rp 1 M ma suatu perusahaan gara-gara komplainnya dianggap mencemarkan nama baik perusahaan tsb. ati-ati deh kalo bicara 🙂

  45. cK berkata:

    @ rindu
    semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menghadapi segala komentar… ^^

    @ tukangkopi
    ntar saya tanyain deh… 😕

    @ angelndutz
    ihihihi…jangan donk ndutz. khan ada kakanda yang bakal bantuin kamu.. 😉

    @ alex
    asyikk..ada yang setuju.. :mrgreen:

    @ padhepokananime
    salam kenal. 😀
    kayaknya udah kenalan deh? 😕 :mrgreen:

    @ hedwig™
    harusnya main game aja ya? 8)

    @ det
    apa itu ayangchika! 😈

    *bakar det*

    @ rian
    iya tuh. kok malah takjub? 😆

    @ vandy
    buset. revenge is damn sweet. 😈

    *akal bulus*

    @ aki herry
    iya tuh, jangan terlalu sensitif aja… 🙄

    @ puputs
    ehehehe…gak tau sih hoax atau enggak, tapi setidaknya bisa memberikan pelajaran kalau kita sebaiknya menghargai kehidupan yang diberikan oleh si Pencipta. 😀

    @ farid yuniar
    hihihi…enggak OOT kok. :mrgreen:

    @ dana
    *kasih palu godam sekalian*

    @ mr. fortynine
    saya tahu dirimu penuh dengan rasa iri dan dengki. :mrgreen:

    *siul siul*

    @ rhainy
    komen itu bebas kok. asal jangan sampai ad hominem dan menyakiti aja. kritik itu boleh, tapi kritik terhadap tulisan atau isi blog, bukan ke orangnya. 😀

    @ plain love

    gini ya sis…. kalo dibilang percobaan bunuh diri sih saya udah sering nyoba… yang berhasil juga banyak *ngelirik celo celo2 dan celo3*

    hooo…berarti kamu kurang menghargai blog hidup yang diberikan.. 😆

    mungkin ini dari sudut pandang aja ya. kalau memang merasa tidak dihargai orang lain, mengapa tidak mencoba menghargai diri sendiri? 😉

    hidup itu indah tergantung dari sudut mata si pengamat. ^^

    memang saya pribadi belum merasakan, jadi mungkin bisa ngomong sok tau soal ini. saya cuma menyayangkan saja kok. kalau seandainya bisa, mungkin nyawa si yang mau bunuh diri bisa ditukar ke orang-orang yang berumur pendek. atau sebelum bunuh diri, meninggalkan surat untuk mendonasikan salah satu anggota tubuhnya. sehingga bunuh diri bukan menjadi tabu, tapi perbuatan mulia. :mrgreen:

    btw gimana kalau soal ini dibahas di blog kamu. 8)

    *kasih lolipop*

    @ grace
    betul grace. hidup lempeng itu gak selalu enak kok. 😀

    @ inidanoe
    *nyanyi cinta blog ini membunuhku* 😆

    @ ova
    iya. saya juga berpikir anjing menggonggong timpuk aja pake batu kita lewat aja. :mrgreen:

    tapi kalau kritik yang membangun, ada baiknya didengarkan. 😀

    @ cynthinks
    eh…makasih lho.. 😀

    *pasang AC biar tambah adem*

    @ erickningrat
    yup. jangan dibawa beban aja. think positive. 😀

    @ k. geddoe
    bisa jadi tuh, sayang di berita itu cuma dituliskan dalam surat wasiat, si anak bunuh diri karena dihina di blog. bisa jadi ada faktor lain yang memang tidak mau diexpose. who knows? 🙄

    @ nenyok
    sayangnya gak semua orang membawa itu dengan santai.. 😕

    @ ndop
    kalau itu, berarti kritikan yang bisa membangun. bagus kalau kita bisa menerima dengan lapang dada dan mencoba introspeksi. 😉

    @ fahmi!
    mungkin ada faktor lainnya. sayang gak dibeberkan lebih jauh.

    @ erickningrat
    ndak ikut-ikutan apa? :mrgreen:

    @ yonna
    wah…yang soal 1 M itu saya baru tahu. berarti kita memang harus hati-hati dalam menulis blog hmmm… 😕

    @ benazio
    iya ada kopdar. tunggu aja postingannya. 😈

    @ ries
    apa ituu?? 😮

  46. takochan berkata:

    *ngelanjutin ngoceh*
    ah, itu dia, ternyata maksud saya sudah dijelaskan sama om fertob, om alex, plain love, bu edratna, K.geddoe. Saya emang sulit menyampaikan maksud tepat sasaran 😕

    Makanya, akhir-akhir ini kalo liat berita bunuh diri ato pembunuhan blog ato ketika ada teman yang cuma gara-gara dibentak pas seminar langsung nangis darah meraung-raung sampe mau pingsan, saya tidak bisa seratus persen nyalahin si korban, sarafnya dia gak kuat lagi aja untuk nanggung itu semua.

    Dan oh, temen saya sih sering bilangnya masalah-masalah “kecil” pemicu itu adalah korek apinya, yang kebetulan nyala dan jatuh di segunung tumpukan sampah kering, dan blas! Terjadilah kebakaran hutan 😆

    Intinya, errr… saya jadi pengen nanya, cara untuk memperlebar batas penerimaan kita terhadap masalah itu gimana? Supaya sarap ini jadi tahan banting? Sering-sering ketawa? Mencoba untuk jadi orang yang tidak terlalu serius? Anggap enteng aja masalah yang ada?

    Well, ngomong itu emang gampang sih, tapi prakteknya sulit 😦 *curcol lagi*

    Dan eh, tante, ini komen-terpanjan-kedua saya di blog tante! Sepertinya saya perlu diberi penghargaan 😆 *ngibrit ke Madagaskar*

    @Alex®

    Makanya saya kalo ada yg teriak-teriak mau bunuh diri di dekat saya, saya malah bilang, “Bunuh diri saja. Lebih baik jangan berharap orang utk panik. Itu tandanya kamu masih mau hidup dan berharap orang datang menyelamatkan kamu…”

    Ehehehe, makanya ada yang bilang kalo mau bener-bener bunuh diri itu jangan pake Baygon, pake arsenik aja! Kalo pisou mah sakit :mrgreen:
    *digeplak*

  47. cK berkata:

    @ takochan
    saya sendiri belum ada saran cara untuk jadi tahan banting. cuma saya pribadi waktu jaman sma ikut organisasi osis yang lumayan berat. disitu dilatih bagaimana mesti tahan banting baik fisik maupun mental. tapi memang gak semua orang bisa mengikuti itu.

    analogi kamu memang bagus des. ternyata desti bisa bijak juga. saya juga pernah merasa jatuh sejatuh-jatuhnya, sampai rasanya ingin menghilang saja dari bumi. tapi yang saya coba adalah dengan menyendiri. tidak berbicara dengan siapapun. saya mencoba men-terapi-kan diri saya sendiri. *ini beneran lho*

    kalau ada masalah berat, mungkin saran lainnya adalah ikut terapi. *hanya menyarankan lho* atau pergi ke psikolog. :mrgreen:

    cara teringan yaaaa…ke temen. curhat. 😛

    ah saya tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. maapkan saya des… 😦

    m(_ _)m

  48. CY berkata:

    *kemplang nazieb* 😈

    Apakah yg di atas ini termasuk salah satu contoh menjawab komen dengan cool ? :mrgreen: **sembunyi di gang**

    Btw, kalo gadis jepang itu ada di posisi Wadehel gimana ya? mo reinkarnasi brapa ratus kali yach?? 😆

  49. therry berkata:

    I’m sorry – but life is tough. There’s bound to be criticism and that girl is obviously too weak to handle it that she just chose to end her life just because of a blog! I really have to laugh at it.

    You can’t please everyone, and there are always people who dislike you, no matter how nice or kind you are. People can even hate you for being kind. Besides, I don’t exactly know what did that girl do to provoke her friend to have said something like “you make me sick” etc.

    Perhaps she did make her friends sick and she was also sick of her life, that was why she ended her life? You can’t immediately blame the other party just because the one who committed suicide obviously couldn’t defend herself (b/c she’s dead).

    If that girl continues on living, get a job and meet a bullying employee, will she end up killing herself too because her employee had said some ugly things to her?

    People say mean things. But most of the times people say it for either the right or wrong reasons. Some people deserve them, some don’t.

  50. AdityaWirawan berkata:

    Ya kalau saya mendapatkan kata-kata yang tidak enak di blog ataupun milis ya saya tantangin dulu tuh orang. Kalo mereka masih keras kepala baru saya diam. Ngapain ngurusin orang keras kepala 😀

  51. Nugroho berkata:

    Ya namanya juga kerikil “keri-keri ing sikil”. Kan memang banyak kerikil2 kehidupan yg menghalangi jalan kita,tapi apa hanya karna kerikil kita harus berhenti berjalan? Ya tentu tidak dong,kalau berhenti berjalan hanya karna kerikil namanya orang bodoh, betul gak mbak?

  52. restlessangel berkata:

    hmmm….br bbrp hari yg lalu ngobrol ringan ttg topik2 yg mirip2 ini. kl dikelas, salah satu faktor yg berpengaruh adl kemungkinan dr sononya, si individu tsb mmg berkepribadian rapuh.

    contoh lbh jelas, sama2 patah hati, knp ada yg cuek2 aja, fine2 aja, dan ada juga yg ‘gulung koming’ ga karuan hidupnya ??
    sama2 menerima kritikan, tp mengapa ada yg lgsg down, depresi, ada yg juga santai2 aja ??

    dan umumnya, mrk yg masuk tipe ini adl mrk yg berkepribadian tertutup.

    pertanyaannya, apakah karakter rapuh ini bisa dirubah ??
    hmmm…itu yg aku ga bisa jawab…^^

  53. anginbiru berkata:

    lagian,, kalo ditelen bulat2 kan malah gak enak..!! yang ada malah sakit,, nyumbat tenggorokan.. iya kan..? masa makan bakso ditelan bulat2.. mustinya kan dikunyah2 dulu.. kikiki… *plak!!*

  54. binchoutan berkata:

    huuum katanya niy… kasus bunuh diri di Jepang emang tinggi banget
    sekalinya ada masalah, jalan keluarnya sering kali bunuh diri…
    waduh2 anak umur 16 tahun ikut2an juga

  55. pretty vista berkata:

    Untuk orang Jepang, KEHORMATAN adalah hal utama, jadi ketika blog nya dihina, gadis Jepang itu merasa kehormatannya dicerabut. Kita jangan menyamakan budaya kita dengan mereka, jangan pula bilang, gadis itu punya pribadi yang rapuh, blog harusnya just for fun tidak untuk serius, gadis itu terlalu sensitif, bla bla dst. Angka bunuh diri memang tinggi di Jepang, warisan budaya ‘seppuku’ mereka yang sering berujung ke ‘harakiri’.

    Menaruh hormat lah dan lebih berpikir sebelum memberi komentar.

    salam

    Pretty

Tinggalkan Balasan ke anginbiru Batalkan balasan