Go Speed Racer!

Hari Minggu kemarin, di suatu Mall yang nauzubillah ramainya, saya memutuskan untuk menonton film Speed Racer. Setelah melihat iklannya di TV, trailernya di youtube dan dengan iming-iming “From The Creators of The Matrix Trilogy”, saya tertarik untuk menonton film ini TANPA membaca resensinya.

Ternyata Speed Racer ini adalah film yang diadaptasi dari komik Jepang yang berjudul Speed Racer (Dalam bahasa Jepang, judulnya adalah Mach GoGoGo) karangan Tatsuo Yoshida. Sewaktu kecil saya suka menonton film ini. Balap-balapan yang cukup seru, apalagi untuk anak-anak seumuran saya saat itu.

Film ini diawali dengan kisah seorang anak kecil yang bernama Speed Racer (Speed kecil diperankan oleh Nicholas Elia). Bocah ini sangat tergila-gila dengan balap mobil karena dirinya tumbuh di lingkungan balap mobil. Kakaknya, Rex Racer (Scott Porter) merupakan pembalap terkenal. Sedangkan bapaknya mempunyai usaha memproduksi mobil balap. Speed kecil sangat menggemari balap, sampai-sampai ketika ulangan pun, dipikirannya hanya ada balap mobil.

Speed yang amat mengagumi kakaknya, bercita-cita untuk menjadi pembalap. Malang tak dapat dihindari, Rex tewas dalam sebuah balap mobil berbahaya. Sejak itu Speed berambisi untuk menjadi pembalap yang hebat seperti kakaknya.

Tak terasa, kini Speed sudah dewasa telah menjadi pembalap handal dan terkenal (Speed diperankan oleh Emile Hirsch). Hal ini sangat membanggakan Ayah Ibunya, serta Trixie (Christina Ricci), teman Speed dari kecil yang kini telah menjadi kekasihnya.

Tiba-tiba di tengah suasana keluarga yang tenang, datanglah seorang konglomerat Royalton (Roger Allam), yang memiliki berbagai perusahaan, dan salah satunya adalah perusahaan produksi mobil balap. Royalton menawarkan Speed untuk bergabung dengannya sebagai pembalap atas nama Royalton Inc. Speed diiming-imingi dengan kemewahan dan full service apabila bersedia bergabung.

Di tengah-tengah film, tiba-tiba muncullah sosok Rain, artis Korea yang bermain dalam film “Full House“. Disini Rain berperan sebagai Taego Togokhan, pembalap sekaligus anak dari pemilik perusahaan Togokhan. *kyaaaa Raiiin!!!* Sebagai penggemar film Korea, saya cukup excited ketika menemukan Rain sebagai salah satu pendukung film ini. Satu hal yang bikin saya nggak tahan lihat cowok ini. Body-nya bok! Ahuy! 😳

*ditabok karena OOT*

Ok, back to review. Speed sempat tergiur dengan tawaran Royalton, namun ternyata pemikiran Royalton tentang dunia balap tidak sejalan dengan Speed. Oleh karena itu Speed memutuskan untuk menolak tawaran Royalton.

Merasa kecewa, Royalton mengancam bahwa hidup Speed tidak akan tenang. Ia akan membuat Speed menyesal telah menolak tawaran emas-nya ini.

Dari sini, film menjadi tambah seru! Saya tidak ingin menceritakan kelanjutan dari film ini, karena tentu akan mengurangi greget ketika menonton. Yang pasti, saya pribadi menyukai film ini. Cowok ganteng? Ada! Aksi kejar-kejaran mobil? Ada! Adegan yang menegangkan? Ada! Lucu-lucuan dan komedi? Ada! Kung Fu dan adegan berantem? Ada! Romantis? Hooo itu juga ada walaupun sedikit! Pokoknya komplit!

Sepanjang film, mata penonton dihibur dengan warna-warni dari CGI (Computer Generated Imagery), efek komputer dalam film-film Hollywood. Film ini sangat menghibur. Saya bahkan tertawa ngakak di beberapa adegan (sayangnya nggak bisa guling-gulingan, soalnya duduk. Di bagian tengah pula ). Walaupun beberapa adegan ada yang tidak masuk akal namanya juga film, namun film ini tetap menghibur. Intinya, saya merekomendasikan film ini untuk ditonton.

Saya berikan untuk film ini. Selain alur ceritanya tidak membosankan dan film ini dikemas secara menarik, film berdurasi dua jam lebih ini membuat saya tidak rugi menonton di bioskop XXI.

Jangan khawatir, mengingat rating yang diberikan untuk film ini adalah Remaja, rasanya film ini aman ditonton untuk anak-anak. Namun ada satu adegan yang membuat orang tua harus menutup mata anaknya. Bingung mau nonton apa? Tontonlah Speed Racer.

Gambar Rain diambil dari sini.