Rocker, Gentleman, dan Bus TransJakarta

Beberapa minggu yang lalu saya memanfaatkan sarana transportasi bus TransJakarta untuk bepergian. Bus TransJakarta pada jam-jam tertentu ada kalanya ramai dan penuh penumpang. Karena penuh, saya pun kebagian berdiri. Saya memperhatikan para penumpang.

Ada yang duduk sembari menimang bayinya, ada lelaki separuh baya yang sedang tertidur, ada pula anak muda yang berperawakan tinggi dengan memakai anting banyak di telinganya, jeans robek-robek dan rambut ala vokalis Good Charlotte. Penampilannya mengingatkan saya akan teman saya seorang gitaris band yang perawakannya cukup ajaib, namun hatinya baik.

Next Destination, Karet. Please check your belonging and step carefully

Pintu bus terbuka dan masuklah penumpang yang membuat bus semakin sesak. Ada seorang ibu-ibu (kira-kira berumur 50 tahun) melihat-lihat tempat duduk yang rasanya tak mungkin didapat karena bus cukup penuh. Beberapa penumpang terlihat acuh tak acuh. Naik bus ini bisa dikatakan siapa cepat dia dapat.

Tak disangka, anak muda yang rambutnya mirip Joel Madden tiba-tiba berdiri dan memberikan tempat duduk. Pemuda yang berperawakan rocker tersebut berdiri dan bergelayutan di pegangan bus dengan enaknya sembari tetap mendengarkan MP3 disakunya.

Wow! Saya salut dengan anak muda ini. Sekilas beberapa orang berpandangan dan terlihat kagum. Ternyata bukan saya saja impressed dengan orang ini. Ibu yang diberikan tempat duduk tentunya senang sekali. Memang di jaman sekarang first impression bisa menipu. Kadang penampilan bertolak belakang dengan tingkah laku.

Menurut saya, tindakan yang dilakukan si-mirip-Joel-Madden tersebut bisa disebut gentleman. Karena mencoba mendahulukan wanita, atau istilah yang terkenal “Ladies First”. Ah…ternyata masih ada gentleman di dunia ini. 😆

Hayo para pria, apakah anda cukup pantas disebut gentleman? Sebenarnya apa sih arti dari gentleman tersebut? 😕

104 respons untuk ‘Rocker, Gentleman, dan Bus TransJakarta

  1. Dee berkata:

    Duduk sini jeng Chika, saya berdiri saja, saya kan gentleman. Eh, tinggal di mana, nomor hape berapa non???

    *giliran ibu-ibu masuk, pura-pura baca koran*

  2. hariadhi berkata:

    Reg_sepasi_gentleman

    Eh ini ada hadiahnya ndak? hik hik hik

    Setuju Tante. Justru yang berkemeja dan dasi yang banyak brengsek kalau udah naik Transjakarta. Udah naiknya ga tau malu, dorong-dorongan. Terus suka ga mau ngalah sama ibu-ibu. Malu kali ye.. kalah sama anak-anak rocker yang “katanya” ga berbudaya?

  3. Andrew Anandhika Wijaya berkata:

    mmm… kalau untuk jadi gentleman saya harus begitu… jujur saya nggak pingin jadi gentleman… jadi diri sendiri lebih bagus daripada jadi gentleman dengan niat cari muka…

    *bukannya aku bilang semua gentleman itu cari muka… cuman nggak cocok aja buat aku*

  4. Sawali Tuhusetya berkata:

    situasi di dalam bus kayak iklan rokok “yang merah-merah” itu ya, Mbak chika? Hiks. *ketahuan kalo mbak chika paling alergi rokok* Moga2 makin banyak anak muda yang punya karakter anak muda yang rambutnya mirip Joel Madden itu.

  5. niez-nya adit berkata:

    Saya baru kmaren bisa naik bus transjakarta yang ada embak2 yg jd kenek busnya (soalnya ga bosen2 kasi tau next stop & step carefully gitu)..

    Dan waktu banyak orang yg masuk bus, seorang pria ganteng & baik hati yg duduk tepat di sebelah saya tiba2 berdiri & mempersilakan seorang ibuk untuk duduk di kursinya..itukah gentleman ??
    *lirik si pria dengan mesra

  6. cK berkata:

    @ tukangkopi
    pas banget sama curhatmu kemarin ya? :mrgreen:

    @ ekowanz
    hati-hati, nyasar ke eppendi.. 😆

    @ dee
    gyakakakakk!!! bisa aja pak dee ini.. 😆 😆

    @ arul
    yang mana ya? saya jarang nonton tipi sih.. 😕

    @ ridu
    eerr… itu bukannya gt man? 😕

    *malah dijawab* 😆

    @ yus aja
    oooh…iklan gudang garam ya? 😕

    *baru tahu*

    @ hariadhi
    *message sending failed* 😈

    hihihi…kamu tipikal yang mana? rocker atau yang berdasi? :mrgreen:

    @ rystiono
    halah! ngaku-ngaku! 😛

    @ sarah
    betuulll!!!

    *tunjuk-tunjuk diri sendiri yang jadi korban judge a book by its cover*

    @ arya
    *tendangin arya yang ngaku-ngaku gentle*

    @ andrew anandhika wijaya
    gyakakakak… kamu mah feminim.. 😆

    *ngakak jungkir balik*

    @ sawali tuhusetya
    wah saya malah ndak pernah lihat iklannya tuh.. 😕

    *tipi lagi rusak*

    intinya sih, penampilan bisa menipu. :mrgreen:

    @ andrew anandhika wijaya
    wakakakkk!! *tendangin celo ke pelukan om arya*

    @ leksa
    *muntah*

    @ indrio
    saya khan berdiri… 🙄

    @ goyangan
    haiyah! maunya! 😛

    @ diki
    tapi kamu manusia khan? :mrgreen:

    apa ayam ya? 🙄

    @ budi rahardjo
    wogh! 😯 mas budi ikutan juga.. 😆

    @ roffi moneymaker
    iya kali ya.. 😆

    @ fajar
    mirip dari hongkong? 😈

    ah jar, kamu pasti bisa kayak gitu. 8)

    @ almascatie
    bandingin apa? rambutnya? 😕

    *ngakak kuda*

    @ niez-nya adit
    tampaknya saya kenal baik dengan si pria yang katanya ganteng dan baik hati itu. pasti dia punya wanita yang usil dan hobi inpis itu ya? 😕

    @ dedidwitagama
    maksudnya apa? 😕

    @ abeeayang™
    nyata kok. saya termasuk aktornya.. 😆

    tapi yang jelas REG GENTLEMAN

    *blokir nomor abee* 😈

    dan….yang jelas rocker jugax manusia…….
    yieh…

    betul! 8)

  7. zam berkata:

    sekarang emang jarang orang yg peduli macam gitu.. 😀

    di jogja, masih bisa kita temukan kok yg kek gitu, cik..

    tapi kalo di jakarta, ya aku harus bilang salut! 😀

  8. mbelgedez berkata:

    Wah, bingung chik.
    Dah lama banget ndak naek kendaraan umum.

    Tapi sayah sering mendahulukeun penyeberang jalan, apapun model dan jenis kelaminnya.
    Moga-moga sayah mingsih termasuk nyang Gentlemen yaaahh….

    (moga-moga ndak dibilang narsis sama chika….)

  9. kurtubi berkata:

    Lah Jeng Chika, sekarang zamannya ini lagi trend orang-orang berpenampilan acak adul tapi “berhati mulia”. Sementara tidak sedikit yang bepenampilan “perlente” tapi tingkat kepeduliannya “au ah gelap”.

  10. Andrew Anandhika Wijaya berkata:

    ngakak baca komen sista ma kak niez… cowok yang katanya cakep itu kan kakak saiyah… jadi ikutan bangga….

    gyakakakak… kamu mah feminim.. 😆

    nggak keberatan juga dibilang feminim asal saya bisa duduk sampe tujuan saya…. dibilang ibu hamil juga nggak pa pa… kepentingan pribadi diatas segalanya… muhahahahahahaha….

    OOT, sis bukannya suara sista suara rocker ya…???

    *lirik cowok yang katanya cakep*

  11. Cabe Rawit berkata:

    Mpok, kenapa ane yang lagi nyamar jadi Joel Madden dijadiin sebage bahan postingan??? :mrgreen:

    Sebagai jentelmen, ane udah biasa begitu. Bukan cuma itu, ke mana-mana ane selalu bawa sapu tangan buat jaga-jaga kalo kebetulan ada perempuan nangis ato pilek. Kagak lupa juga bawa payung lipet, kalo-kalo turun hujan, ane cari mahasiswi kedokteran atau akuntansi yang kehujanan gak bawa payung, kalo gak ada ABG juga kagak apa-apa. Terus ane payungin sampe tujuan… Setelahnya itu, ane minta duit serebu perak. :mrgreen:

  12. Aditya Rendy W berkata:

    adek saya juga pernah gitu… ngasi tempat duduk sama wanita tua… padahal bis penuh sesak

    tapi gara”nya wanita tua itu duduk seenaknya di pangkuan adek saya, jadi adek saya milih berdiri daripada suruh mangku mbah mbah

    itu gentlemen ape nggak??

  13. cK berkata:

    @ miakis
    masihlah… 😆

    @ abeeayang™
    *lemparin pampersnya ke abee* 😈

    kalau saya bukan gentleman, tapi gentlewoman.. 😆

    @ maxbreaker
    mosok? 😕

    *meragukan*

    @ calonorangtenarsedunia
    gyakakakakak! emang masih ada tu acara? 😆

    @ zam

    di jogja, masih bisa kita temukan kok yg kek gitu, cik..

    mangsudnya kamu zam? :mrgreen:

    @ mbelgedez
    ada skringsutnya ga? :mrgreen:

    @ hoek soegirang
    wakakakkak!!! hoek gila! *ngakak ayam*

    @ tikabanget™
    jadi intinya gentleman itu toilet laki-laki? 😆

    @ fauzansigma
    kenal aja kagak.. 😆

    @ kurtubi
    betul sekali kang. itulah yang saya maksud. 😀

    @ takochan
    maksudnya kamu, des? 😕 😆

    @ gm.
    waah…nggak tau.. 😆

    @ deethalsya
    hihihi…deetha mau? :mrgreen:

    @ ina
    nginjek siapa, na? 😕

    @ andrew anandhika wijaya
    edan kabeh. dibilang feminim malah doyan… 🙄

    eh, masa suara saya kayak rocker? 😕

    @ adit-nya niez
    huuuuuuuuu…. *sorakin adit*

    @ cabe rawit
    wuaduh…niat ama nolong orang… 😆

    tapi kok minta seribu? 😕 ndak gentle ituh.. 😆

    @ mrs. fortynine
    kayaknya banyak tuh… 🙄

    @ aditya rendy w
    wakakakakk!!! itu beneran? 😯

    err…kalau itu gentle apa terpaksa ya? 😕 🙄

  14. eMina berkata:

    hm, memang selalu begitu ya. Kadang meskipun dari luar tampak “berangasan” namun sebetulnya baik.
    salut 😀

    tapi saya kan wanita, jadi bukan gentleman kan? 😕

  15. Moerz, anaknyaCHIWygdiadopsiADIT&NIEZ berkata:

    yah saya cukup gentleman…

    meski sampai saat ini belum pernah punya kekasih…

    hahahaha….

  16. mathematicse berkata:

    Reg Gentlemen

    Udah nyampe belum Chik? 😀

    Iya betul. Banyak yang penampilan dan perbuatannya pura-pura bagus, tapi kenyataannya… kacau …

    Tapi tak sedikit juga yang penampilannya seperti selengean, tapi baik. 😀

    Memang kadang kover buku yang biasa aja, isinya seringkali bagus. Sedangkan kover buku yang bagus isinya banyak yg jelek. 😀

  17. erander berkata:

    Berarti .. Joel Madden itu tulus mempersilakan tempat duduknya buat ibu itu .. coba, waktu itu ketika dia lihat cK naik dan berdiri trus dia kasih tempat duduk buat cK hehehe .. ayoooo

  18. cK berkata:

    @ mihael “d.b.” ellinsworth
    tapi itu tidak berlaku kalau di toko buku.. 😆 😆

    @ emina
    lho…kok mbak mina ngerasa? 🙄 :mrgreen:

    @ ranywaisya
    hihi…teorinya bisa aja… 😆

    @ moerz, anaknyachiwygdiadopsiadit&niez
    😆 😆

    *mau ngakak tapi kasihan* :mrgreen:

    @ mathematicse
    betul sekali. 😀 jadi jangan menilai dari luar aja… 🙄

    @ eriek
    halah! ngiklan… 😆

    @ erander
    huahahuahuha…saya mah nggak perlu dikasih tempat duduk. kadang ada tempat duduk kosong, saya cuek aja berdiri.. 😆

    @ ‘k,
    ngaruh gitu? 😆

    @ gum
    hyahahaha…bisa aja teorinya… 🙄

  19. Pyrrho berkata:

    Kalau di bus, saya hanya mau memberikan tempat dengan 3 syarat : (1) ibu-ibu hamil (2) nenek/kakek yg sudah sangat tua dan sulit berdiri/berjalan, dan (3) orang cacat. Selain dari itu saya nggak akan ngasih. 🙂

    Masalahnya saya bukannya nggak gentleman atau yg sejenisnya. Tapi kalau sudah capek menunggu, pulang kantor dgn badan capek, apalagi kalau harus ke terminal dulu utk nyari bis, masak saya harus berdiri dgn mengorbankan diri tanpa alasan yg jelas hanya krn ada ibu-ibu bawa anak banyak trus kerepotan ?

    Satu lagi, kalau perempuan ingin disetarakan (emansipasi) maka kesetaraan dlm mencari tempat duduk di bus juga harus sama dong. Saya pendukung emansipasi, termasuk emansipasi didunia kerja dan emansipasi mencari tempat duduk di bus way. 😉

    Kalau nggak ada halangan khusus (hamil, cacat, jompo, dll) bagi saya perempuan dan laki-laki sama saja. Mau berdiri atau duduk di busway, ya tergantung yg datang duluan.

    Iya nggak ? 😆

  20. mathematicse berkata:

    Iya betul. Jangan ngenilai dari luar doang. Jangan nilai orang dari penampilan dan sikapnya yang pura-pura manis…. hahahaha…,

    Saya suka sedih ngelihat orang-orang yang tertipu dengan penampilan dan kepura-puraan seseorang… kasihan. 😀

  21. rani! berkata:

    menurut kamus sih, gentleman(men) itu artinya tuan, saudara, pria.
    kayak mc di acara2 kan biasanya, “Ladies and gentlemen…”
    kalo konteks postingan di atas, rocker itu gentleman, yaitu pria yang bersikap gentle…

    komennya kok serius banget ya?
    hehehe…

  22. itikkecil berkata:

    telat lagi…..
    orang-orang yang ngasih tempat duduk di bis buat orang yang lebih tua itu kayaknya langka ya sekarang. padahal bayangin kalo misalnya orangtua kita yang sudah tua terpaksa berdiri, apakah kita tega.

  23. adesnugros berkata:

    REG JENTELMEN ADES
    *nostalgia mode: ON*
    jadi teringat omongan dosen saia dulu:
    Dosen Keren (DK): “… saia lihat2 dulu, yang naik itu perempuan atau wanita. Kalo perempuan saia akan mengalah, tapi kalau wanita, sori mori bori nehi-nehi deh..
    Mhswa Oon (MO): “Emang bedanya apa Pak?”
    DK: “Wanita itu semakin kurang ajar, semakin jelek saja nilai rasanya. Tuh, mana ada istilah Perempuan Tuna Susila, Perempuan Panggilan, Perempuan Penghibur.. bahkan yang minta kesetaraan jender itu, bukan Perempuan Karir kan??!! Ngerti kamu bedanya??”
    MO: “Ah embuh Pak ora mudeng!”

  24. cK berkata:

    @ jari jari ampuh

    menurutmu saya gimana chik ????

    hhmmm…kalau mas iman mah gentle atuh… :mrgreen:

    *flirting* 😆

    @ pyrrho
    boleh juga tuh. semua sih balik ke masing-masing orang. 🙄

    saya pribadi lebih suka berdiri hoho…karena keluarnya gampang. :mrgreen:

    @ idham
    😆 😆

    @ mathematicse
    hihihi…kayaknya ada pengalaman buruk nih… 🙄

    @ rani!
    masa sih serius? saya malah berpikir komennya lucu. :mrgreen:

    @ tandodol
    hah, mirip giring? :0

    @ iphan
    anak muda itu setidaknya masih muda. mungkin sekitar 20an.. xD

    nah…kayak gitu donk phan. kasih tempat duduk…kamu benar-benar gentle deh.. 8)

    *ngasih nenek-nenek duduk di tempat bekas iphan duduk*

    @ suprie1983
    memangnya rambutmu mirip joel madden? 😕

    @ itikkecil
    kalau di jakarta lumayan langka tuh. tapi memang masih ada beberapa yang seperti mereka. salah satunya contoh diatas. 😀

    @ rumahkayubekas
    betul…

    @ abiehakim
    gyakakak! iya deh… 😛

    salam kenal.. ^^

    @ adesnugros
    jayoez! 😈

  25. funkshit berkata:

    ah.. nenk chika cuman menilai cowo gentlement dari satu tindakan nya sahaja. ..

    kali2 aja dia berpikir akan lebih mudah untuk mencopet klo dia dalam posisi berdiiri . sekaligus dikagumin sama chika pula. :D:D

    * perbuatan yang sekilasbaik, belum tentu baik ,
    buku yang sampulnya jelek belum tentu isinya bagus lho
    heheh

  26. cK berkata:

    @ norie
    gyakakak…mungkin.. 😆

    @ funkshit
    hihihi…akhi ini suudzon sahaja.. 😆
    intinya sih penampilan kadang bisa menipu. 🙄

    @ bimaconcept
    salam kenal. 😀

    yup. first impression orang lain terhadap saya kadang jelek lho.. 😐

    *pengalaman buruk*

    @ suprie
    tapi anaknya nggak pake kacamata. antingnya banyak pula… :mrgreen:

    *pasti abis ini suprie bilang lagi copot kacamata dan anting* 🙄

    @ warmorning
    hyakakakak!! gatelman! doyan garuk ya? :mrgreen:

    @ nazieb
    eh, kalau ternyata tu anak copet, gimana? *tsuudzon gara-gara pangsit* 🙄

    @ adityawirawan
    memangnya ini postingan tentang cinta ya? 😕 salah euy… 😆

    @ baliazura
    errr..itu permen rasa cowok… 😆

    huahuahua…saya lebih suka berdiri kalau naik busway. :mrgreen:

    @ edy
    dituduh apa, ed? 😆
    mboncengin bini orang? 😆 😆

  27. nana berkata:

    mungkin sebenarnya para punkers/rockers etcetera itu sebenarnya berhati lembut semua… tapi berhubung dunia ini kejam dan dia harus memproteksi dirinya, jadilah dia berdandan begitu…

    *ditimpuk centong sama punkers*

  28. Mr. Fortynine berkata:

    Ya ya ya. Semasa menjadi pengguna damri juga saya ga pernah duduk kalau busnya lagi penuh. Karena memang seperti membudaya bahwasanya dalam kondisi seperti itu wanita diutamakan.

    Salut untuk tokohnya..

  29. cK berkata:

    @ cempluk
    yup yup. cempluk gentle ga? :mrgreen:

    @ -=«goenrock®»=-
    wakakakakk.. 😆

    @ nana
    hihihi..analisis yang menarik.. 😆

    @ mr. fortynine
    berarti kamu gentle, gitu? 🙄

    *ngikik* 😆

  30. reedler berkata:

    Waah gue banget itu…,

    ..
    ..
    ..

    yaa betul itu…. kepentingan diri sendiri itu nomor dua…

    ..
    ..
    ..
    ..

    kepentingan untuk gentleman…. nomor enam

    ** ditabok **

  31. Wazeen berkata:

    Menarik postingan-nya kali ini, ya hampir menjadi anggapan masyarakat umum kalau memprioritaskan tempat duduk di sarana transportasi umum untuk orang-orang yang sudah senior, perempuan hamil atau orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik adalah perbuatan yang tentu saja dianggap perbuatan yang mulia dan terhormat, bahkan seakan-akan kita gentleman dan gentlewoman karena melakukan hal itu.

    Btw dari beberapa kisah yang pernah saya dengar, dari salah seorang teman, kalau kultur yang seperti ini sepertinya cuma berlaku di asia saja, tidak di non asia, pernah teman saya itu menumpang kendaraan umum di suatu negeri antah berantah dan seorang perempuan hamil datang masuk ke dalam kendaraan, dan sebagai orang asia yang baik hati dia memberikan tempat duduk kepada perempuan bule tersebut, dan tiba-tiba perempuan bule itu bukan malah berterima kasih, tapi dengan sedikit tersinggung bilang “I don’t need your help!”, dengan sedikit gusar teman saya itu duduk kembali penuh tanya, dan teman saya kemudian tahu kalau mereka justru tersinggung ketika mereka dianggap tidak kuat…yacch just another point of view saja 🙂

    btw lagi, ajarin dunk pake smiley yang kinyis kinyis itu…

  32. cK berkata:

    @ reedler
    apa siiiih?? 😛

    @ wazeen
    wew…pengalaman yang menarik. mungkin beda negara beda kultur.. 😀

    btw, smile kinyis-kinyis yang mana ya?? 😕

Tinggalkan Balasan ke adit-nya niez Batalkan balasan