Awal tahun 2007 dibuka dengan kejadian yang amat mengenaskan yaitu jatuhnya pesawat Adam Air Boeing 737-400 jurusan Surabaya-Manado. Hal itu merupakan awal tahun baru yang amat buruk, ketika tahun baru diawali dengan kecelakaan. Selang beberapa pekan setelah kejadian tersebut terjadilah kecelakaan kereta api, gempa bumi, jembatan rubuh, tanah longsor, dan yang terakhir, banjir bandang. Belum lagi dengan peristiwa-peristiwa di tahun 2006 yang cukup mengenaskan seperti tenggelamnya kapal Senopati dan gempa di Yogya yang masih membekas pada muka Indonesia. Ada apa dengan Indonesia?
Kecelakaan atau tepatnya bencana terjadi bertubi-tubi di awal tahun 2007. Benar-benar pembukaan tahun yang amat buruk. Peristiwa jatuhnya pesawat Adam Air diakhiri dengan kepasrahan karena sulitnya mencapai bangkai pesawat yang diperkirakan tenggelam seperti kapal mewah Titanic. Pemerintah memutuskan untuk hanya mengangkat kotak hitam (Black Box) yang berisi rekaman sebelum kejadian agar terungkapnya peristiwa tepat sebelum pesawat jatuh.
Tak lama setelah kejadian itu, pada bulan Februari ini ibukota Indonesia yaitu Jakarta terendam banjir karena curah hujan yang tinggi ditambah dengan banjir kiriman dari kota Bogor. Memang tak hanya Jakarta yang mengalami kebanjiran. Hampir setengah pulau Sumatera dan pulau Jawa terendam oleh banjir. Banjirpun bisa ditetapkan sebagai bencana nasional. Kemarau berkepanjangan membuat awan hujan mengumpul dan bertumpah ruah pada bulan Februari ini. Kota-kota besar di Jawa Barat yang terkena oleh banjir kiriman dari Bogor antara lain Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kota yang paling parah adalah Bekasi. Hampir 90% dari kota Bekasi terendam air. Hal ini juga menimpa saudara-saudara saya yang tinggal di Bekasi. Betapa mengenaskan melihat rumah-rumah terendam banjir setinggi lebih dari 1 meter.
Banyak masyarakat mengeluh dan menyalahkan kota Bogor atas kiriman banjir tersebut. Namun kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada kota Bogor. Banjir ini merupakan fenomena alam, hal itulah yang dikatakan oleh gubernur DKI Jakarta. Tapi menurut saya hal itu tidak sepenuhnya benar. Menurut argumentasi yang saya dengar, kebanyakan kota Bogor telah gundul akibat banyaknya pembangunan perumahan, real estate, lahan bisnis maupun perekonomian yang mengakibatkan semakin sedikitnya lahan untuk menadah air hujan. Kota Bogor merupakan kota Hujan, dimana frekuensi hujan disana amat tinggi sehingga sering terjadinya banjir dan kota Bogor sendiri berada disekitar pegunungan sehingga sulitnya akses untuk mengeluarkan air bah tersebut dari kota Bogor. Alhasil, bendungan air di Bogor tak mampu menampung air dan membuat air bah tersebut mengalir dalam kurun waktu tertentu ke kota-kota disekitarnya.
Bagaimana Indonesia untuk kedepannya? Apalagi yang akan menimpa Indonesia? Sebagai orang Indonesia, saya sedih melihat Indonesia terus tertimpa bencana. Memang ini sudah tanda-tanda akan kiamat. Apalagi yang bisa kita lakukan selain berdoa, perbanyak ibadah dan kurangi berbuat dosa. Semua bencana ini salah siapa? Silakan dijawab dengan argumentasi masing-masing. Saya mohon doanya untuk para korban banjir. Bagi warga JABODETABEK yang tidak terkena banjir, bersyukurlah kalian tidak mengalami hal tersebut. Satu hal untuk dipahami, apa yang telah terjadi, serahkan semuanya Yang Maha Kuasa. Semua itu pasti akan kembali kepadaNya. Kepada seluruh keluarga korban bencana di Indonesia, saya turut berduka cita. Semoga anda sekalian diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadai segala cobaan. Dan untuk yang telah kembali kepadaNya, semoga diberi tempat yang layak. Amin!
kLo menurt saya pribadi… Ini kesalahan para pemerintah, jgn saLahkan rakyat yang tidak tahu apa-apa.
Contohnya saja penebang hutan iLegaL.
Bencana yang makan korban banyak belum kejadian di jakarta ya? hehe, hati2lah jakarta!
@ Ririn
betuuullll sekali
@ wadehel
aduh..jangan donk mas. nyumpahin ya? 😦
saya kira sbg makhluk ciptaan TUHAN,QT HARUS INTROSPEKSI DIRI .KARENA TANPA SEIZINNYA SEMUA GA AKAN TERJADI.so,untuk memulai untuk siapa salah siapa dilihat dari hatinya masing2.GBU